Penolakan Jenazah COVID-19, Pengemudi Ambulans Ngaku Diserang 3 Kali

Senin, 21 September 2020 - 15:50 WIB
"Pas berjalan sekira 20 meter ditempat gelap, tiba-tiba hujan batu. Mobil diserang dengan batu. Saya kemudian langsung tancap gas sampai ke Rumah Sakit," kata Faldo.

Faldo mengaku tidak tahu siapa yang melakukan perusakan, karena dari pihak keluarga sendiri ada pro kontra yang menerima dan menolak. Namun dia bersyukur masih ada keluarga lain yang mengerti dan menerima jenazah untuk dikuburkan sesuai protap COVID-19.

"Mungkin kalau tidak ada pro kontra, mungkin saya sudah habis, tidak selamat, karena ada yang berteriak akan membakar saya," kata dia.

Dia juga mengaku sudah dua kali mengalami kejadian penolakan jenazah COVID-19. Begitu juga dengan teman-temannya sesama pengemudi ambulans COVID-19. Di kecamatan Wori, dia mengaku sudah tiga kali mengalami kejadian penolakan, yang paling parah dialaminya di Desa Talawaan Bajo

Kondisi mobil ambulans rusak parah, kaca-kaca mobil pecah, dan body-body motor banyak yang penyok. Kasus ini sudah dilaporkan ke Kepolisian, dia berharap agar para pelaku bisa ditangkap agar keamanan para pengemudi ambulans terjamin.

"Harapan agar pelaku-pelaku bisa ditangkap, agar keamanan kami bisa terjamin. Kasihan kami pengemudi ambulans tidak dapat insentif tenaga medis namun nyawa kami terancam, sudah berapa kali kejadian ini kami alami. Ada teman saya yang dipukul terus telepon genggamnya diambil, ada juga teman saya yang lain sampai dicengkeram lehernya," pungkas Faldo yang sudah dua tahun jadi pengemudi ambulans.
(nth)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content