Sosialisasi Eri-Armuji Dipenuhi Massa dan Dijemput Petugas COVID-19
Senin, 21 September 2020 - 14:34 WIB
SURABAYA - Kerumunan masyarakat terjadi saat acara sosialisasi pasangan bakal calon Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan bakal calon Wakil Wali Kota Armuji akhir pekan lalu.
Peristiwa terjadi di sebuah lapangan Kelurahan Sumberejo, Kecamatan Pakal yang tak jauh dari area Stadion Gelora Bung Tomo. (Baca juga: PDIP Surabaya Targetkan Eri Cahyadi dan Armuji Menang 70 Persen )
Dalam sosialisasi tersebut terjadi sebuah peristiwa. Di mana salah satu masyarakat yang hadir mengalami kejang-kejang hingga sempat membuat orang sekitar yang hadir resah. Tidak lama kemudian orang yang mengalami kejang ini dijemput petugas ambulans dari Polrestabes Surabaya dengan mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap. (Baca juga: Deklarasi Eri Cahyadi-Armuji Dikritik Anggota Dewan Surabaya )
Tokoh Masyarakat Surabaya H Ali Badri Zaini memberikan komentar terkait peristiwa itu. Menurut dia, di tengah pandemi COVID-19, seharusnya sosialisasi yang dilakukan mengedepankan protokol kesehatan COVID-19. Hal itu untuk mencegah penyebaran COVID-19 ke masyarakat.
"Nggak boleh itu, saya sangat prihatin dan menyayangkan, dimana ada calon pemimpin tidak disiplin dengan protokol kesehatan," ujar dia, Senin (21/9/2020).
Ali Badri mengatakan, jika calon pemimpin tidak bisa memberikan contoh yang baik kepada masyarakat, maka tidak layak memimpin Kota Surabaya. "Kalau pemimpin tidak disiplin, tidak memberikan contoh yang baik, bagaimana dengan masyarakatnya?" kata dia.
Ali Badri meminta Panwascam setempat untuk melakukan penyelidikan kasus tersebut. Bahkan, jika memang terbukti melanggar protokol kesehatan, Panwascam harus bertindak tegas, tanpa tebang pilih, melakukan penindakan."Itu harus disemprit, Panwascam harus nyemprit, tindak tegas," ujar dia.
Menurutdia, sosialsiasi Eri-Armuji tidak patut ditiru. Belum menjadi wali kota sudah memberikan contoh yang tidak baik.
Sama halnya Ketua Muslimat NU Kota Surabaya Lilik Fadilah juga turut menyayangkan ada peristiwa ini. Sebab, saat ini memang belum waktunya kampanye, bapaslon hanya melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
Peristiwa terjadi di sebuah lapangan Kelurahan Sumberejo, Kecamatan Pakal yang tak jauh dari area Stadion Gelora Bung Tomo. (Baca juga: PDIP Surabaya Targetkan Eri Cahyadi dan Armuji Menang 70 Persen )
Dalam sosialisasi tersebut terjadi sebuah peristiwa. Di mana salah satu masyarakat yang hadir mengalami kejang-kejang hingga sempat membuat orang sekitar yang hadir resah. Tidak lama kemudian orang yang mengalami kejang ini dijemput petugas ambulans dari Polrestabes Surabaya dengan mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap. (Baca juga: Deklarasi Eri Cahyadi-Armuji Dikritik Anggota Dewan Surabaya )
Tokoh Masyarakat Surabaya H Ali Badri Zaini memberikan komentar terkait peristiwa itu. Menurut dia, di tengah pandemi COVID-19, seharusnya sosialisasi yang dilakukan mengedepankan protokol kesehatan COVID-19. Hal itu untuk mencegah penyebaran COVID-19 ke masyarakat.
"Nggak boleh itu, saya sangat prihatin dan menyayangkan, dimana ada calon pemimpin tidak disiplin dengan protokol kesehatan," ujar dia, Senin (21/9/2020).
Ali Badri mengatakan, jika calon pemimpin tidak bisa memberikan contoh yang baik kepada masyarakat, maka tidak layak memimpin Kota Surabaya. "Kalau pemimpin tidak disiplin, tidak memberikan contoh yang baik, bagaimana dengan masyarakatnya?" kata dia.
Ali Badri meminta Panwascam setempat untuk melakukan penyelidikan kasus tersebut. Bahkan, jika memang terbukti melanggar protokol kesehatan, Panwascam harus bertindak tegas, tanpa tebang pilih, melakukan penindakan."Itu harus disemprit, Panwascam harus nyemprit, tindak tegas," ujar dia.
Menurutdia, sosialsiasi Eri-Armuji tidak patut ditiru. Belum menjadi wali kota sudah memberikan contoh yang tidak baik.
Sama halnya Ketua Muslimat NU Kota Surabaya Lilik Fadilah juga turut menyayangkan ada peristiwa ini. Sebab, saat ini memang belum waktunya kampanye, bapaslon hanya melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
tulis komentar anda