Apel Putsa Tumbuh Subur di Nimbokrang Jayapura
Jum'at, 18 September 2020 - 01:00 WIB
"Kendala utama apel ini adalah serangan lalat buah. Jadi kalau sudah buah baru dilakukan penyompratan. Memang ada pupuk-pupuk yang diberikan selain pupuk organik. Semisal KCL (Kalium Clorida), KNO (Kalium Nitrogen) termasuk TSP (Triple Super Phospat) dan NPK (Nitrogen, Phospat, Kalium) itu biasa kita gunakan, itupun tidak harus rutin," ujar dia.
Menurut Sugiono, apel Putsa bisa menjadi salah satu terobosan unggul Agrowisata Kampung Nimbokrang bila serius dibudidayakan oleh warga, selain bauh-buahan lain dan tanaman holtikultura lain.
"Apel ini bagus dibudidaya, progresnya bagus saya rasa untuk Nimbokrang. Ini bisa jadi buah unggulan selain jeruk Nimbokrang," tutur Sugiono.
Dia mengungkapkan, untuk usia panen, pohon apel Putsa tergolong cepat. Usia tanam 6 (enam) bulan pohon telah mampu berbuah dan beberapa bahkan bisa dipanen. Pemberian pupuk buah berpengaruh pada besaran buah apel, dari standar sekitar diameter telur ayam kampung mampu hingga seukuran apel malang.
"Saya ini tanam sudah 8 (delapan) bulan usinya. Tinggi sekitar 1.5 meter, ini diusia 6 (enam) bulan kemarin sudah panen. Dan pemberian pupuk cukup berpengaruh pada besaran buah dan rasa buah. Tanaman ini bisa ditanami dengan media tanam kecil, seperti pot," ungkap dia.
Sugiono berharap bantuan pemerintah Kabupaten Jayapura terkait pemasaran hasil panen warga, karena diakui hingga saat ini penjualan hasil panen masih berkisar di warga Nimbokrang dan sekitarnya, meski kadang panen melimpah namun akibat mahalnya biaya distribusi hingga penjualan tidak sampai ke Kota.
Dia juga meminta bantuan pengairan untuk pertanian warga. Pasalnya di Nimbokrang pertanian hanya mengandalkan tadah hujan. "Kendala kami itu, pemasaran dan pengairan. Ya harapan kami pemerintah bisa turut memikirkan ini," ungkap dia.
Babinkamtibmas Kampung Nimbokrang Brigpol Yoyong Kuncoro meminta bantuan pemerintah untuk pembuatan embung (tampungan air) di sekitar lokasi tanam warga.
"Kalau ada embung maka akan lebih bagus lagi. Jadi pengairan tidak tergantung pada air hujan saja. Saat tidak musim hujan pun, pertanian warga aman. Tanaman yang ada ini bisa disiram dengab air itu," kata Brigpol Yoyong.
Dia mengemukakan, geliat pertanian warga di Nimbokrang mulai nampak beberapa tahun terkahir. Hal ini tentu menjadi angin segar bangkitnya Nimbokrang sebagai kampung lumbung pangan. Konsep agro wisata menjadi agenda yang harus terus diperjuangkan semua pihak agar bisa terwujud.
Menurut Sugiono, apel Putsa bisa menjadi salah satu terobosan unggul Agrowisata Kampung Nimbokrang bila serius dibudidayakan oleh warga, selain bauh-buahan lain dan tanaman holtikultura lain.
"Apel ini bagus dibudidaya, progresnya bagus saya rasa untuk Nimbokrang. Ini bisa jadi buah unggulan selain jeruk Nimbokrang," tutur Sugiono.
Dia mengungkapkan, untuk usia panen, pohon apel Putsa tergolong cepat. Usia tanam 6 (enam) bulan pohon telah mampu berbuah dan beberapa bahkan bisa dipanen. Pemberian pupuk buah berpengaruh pada besaran buah apel, dari standar sekitar diameter telur ayam kampung mampu hingga seukuran apel malang.
"Saya ini tanam sudah 8 (delapan) bulan usinya. Tinggi sekitar 1.5 meter, ini diusia 6 (enam) bulan kemarin sudah panen. Dan pemberian pupuk cukup berpengaruh pada besaran buah dan rasa buah. Tanaman ini bisa ditanami dengan media tanam kecil, seperti pot," ungkap dia.
Sugiono berharap bantuan pemerintah Kabupaten Jayapura terkait pemasaran hasil panen warga, karena diakui hingga saat ini penjualan hasil panen masih berkisar di warga Nimbokrang dan sekitarnya, meski kadang panen melimpah namun akibat mahalnya biaya distribusi hingga penjualan tidak sampai ke Kota.
Dia juga meminta bantuan pengairan untuk pertanian warga. Pasalnya di Nimbokrang pertanian hanya mengandalkan tadah hujan. "Kendala kami itu, pemasaran dan pengairan. Ya harapan kami pemerintah bisa turut memikirkan ini," ungkap dia.
Babinkamtibmas Kampung Nimbokrang Brigpol Yoyong Kuncoro meminta bantuan pemerintah untuk pembuatan embung (tampungan air) di sekitar lokasi tanam warga.
"Kalau ada embung maka akan lebih bagus lagi. Jadi pengairan tidak tergantung pada air hujan saja. Saat tidak musim hujan pun, pertanian warga aman. Tanaman yang ada ini bisa disiram dengab air itu," kata Brigpol Yoyong.
Dia mengemukakan, geliat pertanian warga di Nimbokrang mulai nampak beberapa tahun terkahir. Hal ini tentu menjadi angin segar bangkitnya Nimbokrang sebagai kampung lumbung pangan. Konsep agro wisata menjadi agenda yang harus terus diperjuangkan semua pihak agar bisa terwujud.
tulis komentar anda