50 Huntap untuk Korban Banjir Bandang di Luwu Utara Mulai Dibangun

Kamis, 17 September 2020 - 15:13 WIB
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah saat meletakkan batu pertama pembangunan hunian tetap untuk korban banjir bandang di Luwu Utara. Foto: Humas Sulsel
LUWU UTARA - Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah dan Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani melakukan peletakan batu pertama pembangunan Hunian Tetap (Huntap) bagi korban banjir bandang Lutra di Dusun Panampung, Desa Radda, Kecamatan Baebunta, Kamis, (17/09/2020).

Huntap yang akan dibangun oleh Pemprov Sulsel pada tahap pertama ini sebanyak 50 unit dengan tipe 36.





Diketahui banjir bandang dan tanah longsor ini yang terjadi pada 13 Juli lalu ini terjadi dan terdampak pada 39 desa/kelurahan, yang tersebar di enam kecamatan.

"Jadi ini sebuah kemajuan dalam rangka rehabilitasi pasca bencana (banjir) Luwu Utara . Ibu Bupati luar biasa aktif sekali untuk ingin memulihkan kehidupan masyarakat Lutra , khususnya yang di Masamba, di Radda ini. Provinsi hari ini kita telah meletakkan batu pertama pembangunan rumah hunian tetap, provinsi bantu 50 unit dan ini dibangun hanya 2,5 hari," kata Nurdin Abdullah.

Ia menyampaikan bahwa pembangunan Huntap dilakukan oleh Pemprov Sulsel untuk tahap awal untuk menstimulus Pemerintah Pusat juga turut serta membantu dan membangun. Pihak swasta juga diundang untuk turut membantu melalui program tanggung jawab sosial (CSR) perusahaan. Kebutuhan rumah 1.295 unit ditargetkan akan dapat selesai enam bulan.

"Jadi sebenarnya masih kurang. Tetapi, insyaallah kita akan mencoba menggerakkan hati semua elemen masyarakat. Termasuk beberapa perusaahn besar yang kira -kira bisa memanfaatkan CSRnya," katanya.

Satu unit rumah ini dibangun dengan anggaran Rp50 juta perunit. Dengan standar layak huni dengan fasilitas seperti ruang tamu, dua kamar.



Sedangkan Indah Putri Indriani mengapresiasi langkah Pemprov Sulsel , kebijakan yang diberikan membantu dalam percepatan pembangunan di Kabupaten Luwu Utara, khususnya terkait hunian sementara dan hunian tetap.

Demikian juga dengan Pemerintah Pusat melalui PUPR dan BNPB telah melakukan esesmen dan menyempurnakan data atau dokumen lain yang dibutuhkan.

"Harapan kita dengan dimulainya peletakan batu pertama hunian tetap ini. Maka ini tidak ada lagi kata berhenti tidak ada jeda untuk kemudian memastikan dalam enam bulan mudah-mudahan sudah dapat kita bangun lagi," ujarnya.
(agn)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content