Eep Saefulloh Akui Surveinya yang Unggulkan Appi-Rahman
Rabu, 16 September 2020 - 22:13 WIB
MAKASSAR - CEO sekaligus Founder Polmark Indonesia, Eep Saefulloh Fatah akhirnya angkat bicara perihal hasil surveinya yang beredar sejak beberapa hari terakhir ini. Dia pun mengakui bahwa hasil surveinya memang menggunggulkan Munafri Arifuddin-Abd Rahman Bando alias Appi-Rahman ketimbang tiga pasangan calon lainnya.
Melalui keterangan tertulisnya, Rabu (16/9/2020) Eep membeberkan bahwa Appi-Rahman memang jauh lebih unggul dibandingkan dengan tiga pasangan calon lainnya. Baik itu dari paslon Mohammad Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi (Adama), Syamsu Rizal -Fadli Ananda (Dilan), dan Imran Yasin Limpo-Andi Zunnun (Imun).
Appi-Rahman meraih perolehan suara sebanyak 33, 2%, Adama 28,8%, Dilan 14,8%, dan Imun hanya 3,9%. Rahasia 7,8 persen, tidak tahu atau tidak menjawab 11,6%. Survei Polmark Indonesia digelar 23 sampai 31 Juli 2020 dengan menggunakan multistage random sampling dengan margin error 3,4% pada selang kepercayaan 95%.
"Saya tidak ingin pihak-pihak tertentu yang mengambil keuntungann elektoral dengan memanfaatkan masalah yang berkembang, yang menghadap-hadapkan saya dengan Erwin Aksa (EA) . Saya tidak bisa membiarkan para kompetitor Appi-Rahman mengolah ini secara tidak sehat, bahkan jahat, untuk keuntungan politik dan elektoral mereka," tulis Eep dalam keterangan tertulisnya, Rabu (15/9/2020).
"Ketika saya menegaskan sejak awal sebelum masalah ini mencuat menjadi isu publik bahwa saya memang ingin mengutamakan persahabatan dan persaudaraan di atas kemitraan bisnis, saya bersungguh. Dalam konteks ini saya sama sekali tak memiliki niat untuk mempermalukan EA atau siapa pun," lanjut Eep.
Karena sebab itu, Eep akhirnya mau membocorkan data hasil surveinya dalam pengakuannya melalui keterangan tertulisnya. Kata Dia, data itu dicuplik dari slide halaman 37 yang disebutkan dalam penjelasan resmi sebelumnya.
"Pada awalnya, atas nama etika, saya tak ingin menjadi pihak yang mempublikasikan data ini ke sembarang orang atau ke publik. Tetapi dinamika cepat pilkada Makassar 2020 membuat saya memutuskan untuk memuat data itu sebagai tambahan penjelasan saya. Niat saya hanya satu, tak ingin berkembang salah faham dan fitnah baru terhadap siapa pun, termasuk terhadap EA dan Appi-Rahman dan atau saya, dan Polmark Indonesia," beber Eep.
Dia meminta bagi siapa pun pemegang dokumen, yang disebut-sebut sebagai laporan survei Polmark Indonesia, dipersilakan untuk melakukan pengecekan sendiri pada slide halaman 37.
"Saya juga ingin mengimbau media, baik konvensional maupun online untuk berlaku selayaknya. Hentikan sikap partisan berlebihan. Politisasi media secara tak sehat memberikan kontribusi bagi tak sehatnya demokrasi kita. Hentikan kecendrungan untuk mempertentangkan secara tak sehat pihak-pihak yang berbeda pendapat dengan memanipulasi pemberitaan," pinta Eep.
Melalui keterangan tertulisnya, Rabu (16/9/2020) Eep membeberkan bahwa Appi-Rahman memang jauh lebih unggul dibandingkan dengan tiga pasangan calon lainnya. Baik itu dari paslon Mohammad Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi (Adama), Syamsu Rizal -Fadli Ananda (Dilan), dan Imran Yasin Limpo-Andi Zunnun (Imun).
Appi-Rahman meraih perolehan suara sebanyak 33, 2%, Adama 28,8%, Dilan 14,8%, dan Imun hanya 3,9%. Rahasia 7,8 persen, tidak tahu atau tidak menjawab 11,6%. Survei Polmark Indonesia digelar 23 sampai 31 Juli 2020 dengan menggunakan multistage random sampling dengan margin error 3,4% pada selang kepercayaan 95%.
"Saya tidak ingin pihak-pihak tertentu yang mengambil keuntungann elektoral dengan memanfaatkan masalah yang berkembang, yang menghadap-hadapkan saya dengan Erwin Aksa (EA) . Saya tidak bisa membiarkan para kompetitor Appi-Rahman mengolah ini secara tidak sehat, bahkan jahat, untuk keuntungan politik dan elektoral mereka," tulis Eep dalam keterangan tertulisnya, Rabu (15/9/2020).
"Ketika saya menegaskan sejak awal sebelum masalah ini mencuat menjadi isu publik bahwa saya memang ingin mengutamakan persahabatan dan persaudaraan di atas kemitraan bisnis, saya bersungguh. Dalam konteks ini saya sama sekali tak memiliki niat untuk mempermalukan EA atau siapa pun," lanjut Eep.
Karena sebab itu, Eep akhirnya mau membocorkan data hasil surveinya dalam pengakuannya melalui keterangan tertulisnya. Kata Dia, data itu dicuplik dari slide halaman 37 yang disebutkan dalam penjelasan resmi sebelumnya.
"Pada awalnya, atas nama etika, saya tak ingin menjadi pihak yang mempublikasikan data ini ke sembarang orang atau ke publik. Tetapi dinamika cepat pilkada Makassar 2020 membuat saya memutuskan untuk memuat data itu sebagai tambahan penjelasan saya. Niat saya hanya satu, tak ingin berkembang salah faham dan fitnah baru terhadap siapa pun, termasuk terhadap EA dan Appi-Rahman dan atau saya, dan Polmark Indonesia," beber Eep.
Dia meminta bagi siapa pun pemegang dokumen, yang disebut-sebut sebagai laporan survei Polmark Indonesia, dipersilakan untuk melakukan pengecekan sendiri pada slide halaman 37.
"Saya juga ingin mengimbau media, baik konvensional maupun online untuk berlaku selayaknya. Hentikan sikap partisan berlebihan. Politisasi media secara tak sehat memberikan kontribusi bagi tak sehatnya demokrasi kita. Hentikan kecendrungan untuk mempertentangkan secara tak sehat pihak-pihak yang berbeda pendapat dengan memanipulasi pemberitaan," pinta Eep.
(luq)
tulis komentar anda