Erwin Aksa Pecat Eep, Tim Polmark Diminta Tinggalkan Makassar
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Eep Safulloh Patah dipecat sebagai konsultan politik bakal pasangan calon wali kota dan wakil wali Kota Makassar , Munafri Arifuddin-Abdul Rahman Bando (Appi-Rahman). Sementara Tim Polmark yang sedang bekerja diminta oleh tim Appi-Rahman meninggalkan Makassar, Senin (14/2/2020).
Keputusan Tim Appi-Rahman ini merupakan buntut dari pernyataan Eep Saefulloh sebagaimana dikutip sejumlah media, seolah mengingkari hasil survei Polmark yang dipublikasikan oleh tim pemenangan Appi-Rahman.
“Insyaallah kita sudah melakukan pergantian pemain. Kami nyatakan bahwa Polkmark tak sesuai komitmen,” kata pengendali tim Erwin Aksa, Senin (14/9/2020).
Sebelumnya, beredar luas sebuah grafis hasil survei Polmark besutan Eep, yang menempatkan pasangan Appi-Rahman unggul dibandingkan tiga pasangan calon lainnya.
"Mengecewakan. Pak Erwin Aksa selaku Ketua Tim Pemenangan kecewa sekali dengan sikap Eep. Eep mengingkari hasil survei Polmark. Kultur orang Bugis-Makassar, dalam keadaan dan situasi apa pun, tidak akan pernah mengingkari bayi yang dilahirkannya," kata Fadli Noor, juru bicara Appi-Rahman.
Fadli mengatakan, grafis yang beredar masif dan menjadi perbincangan luas di masyarakat, kalaupun dibantah bukan pihak Eep atau Polmark yang membuat dan mengedarkan, tetapi substansi hasil survei Polmark sama dengan yang tercantum pada gambar itu.
"Tidak ada kebohongan dan pembohongan di dalamnya," kata Fadli.
Fadli menambahkan, Tim Appi memiliki semua dokumen kontrak tentang pengikatan kerja sama antara Tim Pemenangan Appi-Rahman dengan Polmark, termasuk hasil survei yang telah dilakukannya dan bukti-bukti pembayarannya. Bahkan foto-foto ketika Polmark mempresentasikan hasil surveinya ke tim di Makassar juga ada pada Appi-Rahman.
Keputusan Tim Appi-Rahman ini merupakan buntut dari pernyataan Eep Saefulloh sebagaimana dikutip sejumlah media, seolah mengingkari hasil survei Polmark yang dipublikasikan oleh tim pemenangan Appi-Rahman.
“Insyaallah kita sudah melakukan pergantian pemain. Kami nyatakan bahwa Polkmark tak sesuai komitmen,” kata pengendali tim Erwin Aksa, Senin (14/9/2020).
Sebelumnya, beredar luas sebuah grafis hasil survei Polmark besutan Eep, yang menempatkan pasangan Appi-Rahman unggul dibandingkan tiga pasangan calon lainnya.
"Mengecewakan. Pak Erwin Aksa selaku Ketua Tim Pemenangan kecewa sekali dengan sikap Eep. Eep mengingkari hasil survei Polmark. Kultur orang Bugis-Makassar, dalam keadaan dan situasi apa pun, tidak akan pernah mengingkari bayi yang dilahirkannya," kata Fadli Noor, juru bicara Appi-Rahman.
Fadli mengatakan, grafis yang beredar masif dan menjadi perbincangan luas di masyarakat, kalaupun dibantah bukan pihak Eep atau Polmark yang membuat dan mengedarkan, tetapi substansi hasil survei Polmark sama dengan yang tercantum pada gambar itu.
"Tidak ada kebohongan dan pembohongan di dalamnya," kata Fadli.
Fadli menambahkan, Tim Appi memiliki semua dokumen kontrak tentang pengikatan kerja sama antara Tim Pemenangan Appi-Rahman dengan Polmark, termasuk hasil survei yang telah dilakukannya dan bukti-bukti pembayarannya. Bahkan foto-foto ketika Polmark mempresentasikan hasil surveinya ke tim di Makassar juga ada pada Appi-Rahman.