Seorang Pasien Positif COVID-19 Klaster Bu Fat Semarang Meninggal Dunia
Rabu, 16 September 2020 - 20:22 WIB
Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang mengkonfirmasi bahwa seorang pasien positif COVID-19 klaster rumah makan Ikan Manyung Bu Fat Krobokan telah meninggal dunia. (Foto/SINDOnews/Dok)
SEMARANG - Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang mengkonfirmasi bahwa seorang pasien positif COVID-19 klaster rumah makan Ikan Manyung Bu Fat Krobokan telah meninggal dunia.
Namun pihak DKK Semarang tak menyebutkan identitas nama ataupun inisial pasien dan statusnya apakah merupakan karyawan warung atau pengunjung. (BACA JUGA: Ada 2 Hal yang Membuat Perasaan Warga Jadi Ambyar Terhadap Pemko Medan, Apa Itu?)
"Dari 36 orang yang menjalani test swab, ada 22 orang yang positif corona. Dari 22 orang ini, tiga orang ada di rumah sakit. Sisanya ada di rumah dinas wali kota Semarang. Ada satu orang meninggal dunia dari tiga orang yang dirawat di rumah sakit," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Semarang, Muhammad Abdul Hakam, Rabu (16/9/2020)
Hakam mengaku pihaknya belum mengetahui pasti kapan pasien tersebut meninggal dunia. "Ya sekitar dua atau tiga hari lalu meninggalnya, " ungkap dia. (BACA JUGA: Tepati Janji, Li Meng Yan Rilis Bukti Covid-19 Dibuat di Lab Militer Komunis China)
Ia menuturkan, pasca meninggal dunia , pasien tersebut langsung dimakamkan di Kabupaten Grobogan. "Kayaknya langsung dimakamkan di Purwodadi," pungkasnya.
Lihat Juga: AstraZeneca Akhirnya Akui Vaksin Covid-19 Produksinya Punya Efek Samping, Bisa Sebabkan Kematian
Namun pihak DKK Semarang tak menyebutkan identitas nama ataupun inisial pasien dan statusnya apakah merupakan karyawan warung atau pengunjung. (BACA JUGA: Ada 2 Hal yang Membuat Perasaan Warga Jadi Ambyar Terhadap Pemko Medan, Apa Itu?)
"Dari 36 orang yang menjalani test swab, ada 22 orang yang positif corona. Dari 22 orang ini, tiga orang ada di rumah sakit. Sisanya ada di rumah dinas wali kota Semarang. Ada satu orang meninggal dunia dari tiga orang yang dirawat di rumah sakit," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Semarang, Muhammad Abdul Hakam, Rabu (16/9/2020)
Hakam mengaku pihaknya belum mengetahui pasti kapan pasien tersebut meninggal dunia. "Ya sekitar dua atau tiga hari lalu meninggalnya, " ungkap dia. (BACA JUGA: Tepati Janji, Li Meng Yan Rilis Bukti Covid-19 Dibuat di Lab Militer Komunis China)
Ia menuturkan, pasca meninggal dunia , pasien tersebut langsung dimakamkan di Kabupaten Grobogan. "Kayaknya langsung dimakamkan di Purwodadi," pungkasnya.
Lihat Juga: AstraZeneca Akhirnya Akui Vaksin Covid-19 Produksinya Punya Efek Samping, Bisa Sebabkan Kematian
(vit)
tulis komentar anda