Responsif Atasi Masalah Sosial, Kemensos Giat Libatkan Peran LKS
Selasa, 15 September 2020 - 17:28 WIB
Tujuan dari Program ATENSI tentunya untuk mewujudkan keberfungsian sosial PM yang diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 2019 tentang Pekerjaan Sosial, yaitu mewujudkan kondisi yang memungkinkan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat mampu memenuhi kebutuhan dan hak dasarnya, melaksanakan tugas dan peranan sosialnya, serta mengatasi masalah dalam kehidupannya.
Indikator keberhasilan program ATENSI bukan hanya individu, tetapi keluarga, komunitas dan masyarakat. "Oleh karena itu, salah satu indikator penting dalam tujuan ATENSI yaitu bagaimana meningkatkan kemampuan LKS dalam melaksanakan ATENSI, didukung oleh SDM yang mampu melaksanakan tugas-tugas kemanusiaaan. Ini dalam rangka mewujudkan keberfungsian sosial," jelas Harry.
Penguatan kapasitas dan kelembagaan penting dalam upaya rehabilitasi sosial, namun upaya preventif perlu juga diterapkan. Seperti kampanye pencegahan, edukasi, sensitisasi dan peningkatan peran masyarakat dan swasta dalam layanan rehabilitasi sosial. Peran masyarakat ini menjadi peluang, dimana posisi strategis dr MPS PP Muhammadiyah telah diwujudkan dalam bentuk kerjasama dengan Kemensos.
Ditjen Rehsos juga tidak hanya fokus pada rehabilitasi sosial, tetapi juga perlu upaya penguatan kemandirian termasuk kewirausahaan. "Jadi program pemberdayaan bisa dipastikan terintegrasi," tutur Harry.
Ditjen Rehsos telah bekerja sama dengan Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemensos dalam menyiapkan sistem registrasi data LKS. Sebagian LKS Anak telah teregistrasi di Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation (SIKS-NG) Pusdatin Kemensos, diantaranya LKS dari Muhammadiyah.
LKS memiliki peran penting dalam penguatan sistem layanan sosial di masyarakat karena posisi strategis LKS yang dekat dengan masyarakat. Maka kerjasama konstruktif perlu dibangun sebagai upaya mewujudkan penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak-hak penerima manfaat.
Kegiatan Rapat Kerja Evaluasi Pelaksanaan Program yang diselenggarakan oleh MPS PP Muhammadiyah ini dilaksanakan di Wisma Pendawa Ciumbuleuit, Bandung. Kegiatan berlangsung selama 2 jam dengan diikuti oleh 53 peserta yang merupakan LKS dan pengurus MPS PP Muhammadiyah.
Indikator keberhasilan program ATENSI bukan hanya individu, tetapi keluarga, komunitas dan masyarakat. "Oleh karena itu, salah satu indikator penting dalam tujuan ATENSI yaitu bagaimana meningkatkan kemampuan LKS dalam melaksanakan ATENSI, didukung oleh SDM yang mampu melaksanakan tugas-tugas kemanusiaaan. Ini dalam rangka mewujudkan keberfungsian sosial," jelas Harry.
Penguatan kapasitas dan kelembagaan penting dalam upaya rehabilitasi sosial, namun upaya preventif perlu juga diterapkan. Seperti kampanye pencegahan, edukasi, sensitisasi dan peningkatan peran masyarakat dan swasta dalam layanan rehabilitasi sosial. Peran masyarakat ini menjadi peluang, dimana posisi strategis dr MPS PP Muhammadiyah telah diwujudkan dalam bentuk kerjasama dengan Kemensos.
Ditjen Rehsos juga tidak hanya fokus pada rehabilitasi sosial, tetapi juga perlu upaya penguatan kemandirian termasuk kewirausahaan. "Jadi program pemberdayaan bisa dipastikan terintegrasi," tutur Harry.
Ditjen Rehsos telah bekerja sama dengan Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemensos dalam menyiapkan sistem registrasi data LKS. Sebagian LKS Anak telah teregistrasi di Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation (SIKS-NG) Pusdatin Kemensos, diantaranya LKS dari Muhammadiyah.
LKS memiliki peran penting dalam penguatan sistem layanan sosial di masyarakat karena posisi strategis LKS yang dekat dengan masyarakat. Maka kerjasama konstruktif perlu dibangun sebagai upaya mewujudkan penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak-hak penerima manfaat.
Kegiatan Rapat Kerja Evaluasi Pelaksanaan Program yang diselenggarakan oleh MPS PP Muhammadiyah ini dilaksanakan di Wisma Pendawa Ciumbuleuit, Bandung. Kegiatan berlangsung selama 2 jam dengan diikuti oleh 53 peserta yang merupakan LKS dan pengurus MPS PP Muhammadiyah.
(srf)
tulis komentar anda