Diduga Keroyok Mahasiswa, Putra Bupati Jeneponto Dipolisikan
Minggu, 13 September 2020 - 15:45 WIB
Sementara itu salah satu rekan Korban, Restu Abadi yang juga mendampingi pelaporan dugaan pengeroyokan di Mapolrestabes Makassar mengaku, mengecam tindakan premanisme putra orang nomor satu di Jeneponto tersebut. Isman Triadi disebutkan Restu terlalu emosional.
"Ada sekitar 20 orang itu yang keroyok, kalau dari keterangannya temanku. Kebetulan seniorku ada juniorku di kampus juga. Intinya kami meminta kepolisian dalam hal ini Polrestabes Makassar untuk mengusut tuntas kasus pengeroyokan itu," jelas Restu dikonfirmasi terpisah.
Dia melanjutkan, penganiyaan menurut keterangan korban dilakukan Isman dengan cara menendang, menampar dan meninju area wajah korban.
"Bengkak itu mukanya korban, lebam sama ada luka robek di bibir. Bengkak di bagian kepala, ada biru-biru di siku mereka sama di dadanya," ungkap Restu.
Mahasiswa salah satu universitas swasta di Kecamatan Tamalanrea itu, berharap kepolisian bisa menangani kasus pengeroyokan tersebut secara profesional dan proporsional. Terlebih terlapor merupakan anak kepala daerah.
"Soal permintaan visum kita akan koordinasi dengan penyidik. Kita ingin masalah ini tidak berlarut-larut," imbuh Restu.
"Ada sekitar 20 orang itu yang keroyok, kalau dari keterangannya temanku. Kebetulan seniorku ada juniorku di kampus juga. Intinya kami meminta kepolisian dalam hal ini Polrestabes Makassar untuk mengusut tuntas kasus pengeroyokan itu," jelas Restu dikonfirmasi terpisah.
Dia melanjutkan, penganiyaan menurut keterangan korban dilakukan Isman dengan cara menendang, menampar dan meninju area wajah korban.
"Bengkak itu mukanya korban, lebam sama ada luka robek di bibir. Bengkak di bagian kepala, ada biru-biru di siku mereka sama di dadanya," ungkap Restu.
Mahasiswa salah satu universitas swasta di Kecamatan Tamalanrea itu, berharap kepolisian bisa menangani kasus pengeroyokan tersebut secara profesional dan proporsional. Terlebih terlapor merupakan anak kepala daerah.
"Soal permintaan visum kita akan koordinasi dengan penyidik. Kita ingin masalah ini tidak berlarut-larut," imbuh Restu.
(agn)
tulis komentar anda