Maurits Mantiri: Orang yang Dikasihi Pasti Ditegur
Selasa, 08 September 2020 - 20:27 WIB
BITUNG - Antusiasme relawan Maurits Mantiri dan Hengky Honandar saat mengantar pendaftaran pasangan calon yang akan maju pada Pilkada Serentak yang terjadi di KPU Bitung menuai teguran dari Kementerian Dalam Negeri. Merasa bertangungjawab atas apa yang telah dilakukan para pendukungnya itu, salah satu pasangan calon Maurits Mantiri pun angkat bicara mengenai hal tersebut.
Maurits Mantiri pun segera menuliskan klarifikasi melalui rilis yang dikirimkan kepada media. "Saya secara pribadi bersama Pak Hengky Honandar sebagai bakal pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bitung 2020 dengan ini menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya atas jumlah massa yang turut menyertai pendaftaran ke KPU Kota Bitung pada Sabtu, 5 September 2020 lalu," ungkapnya.
Maurits juga menyebut bahwa barisan pendukung yang hadir sesungguhnya tidak diarahkan. "Kami tidak pernah menyiapkan kendaraan untuk memobilisasi mereka. Ini murni gerakan rakyat yang bergerak dan bukan digerakan," tegasnya.
Maurits juga mengakui pihaknya sudah menyerukan lewat video bahkan ketua-ketua relawan agar membuat kegiatan nonton bareng disetiap posko. "Tapi kehadiran mereka ke kediaman kami tidak pernah kami perkirakan sebelumnya," tuturnya.
Karena itu Maurits memohon maaf sebesar-besarnya dan myerukan kepada semua pendukungnya agar dapat memahami situasi Covid-19 yang sedang dihadapi bangsa ini, "Ini menjadi perhatian dalam kegiatan-kegiatan dimasa yang akan datang," tegasnya.
Di akhir rilisnya Maurits menyampaikan terima kasih banyak atas teguran Mendagri yang dialamatkan kepadanya. "Prinsipnya, kami sangat memahami apa yang kitab suci katakan: "orang yang dikasihi, pasti ditegur". Dan kami melihat teguran Pak Mendagri kepada kami dalam perspektif kasih sayang pemimpin kepada anak buahnya. Sehingga saya sangat berterima kasih karena telah ditegur dan diingatkan," jelasnya.
Sementara itu seperti dilansir beritamanado.com, perwakilan relawan yang hadir di KPU Bitung mengatakan, “Saya Rocky Oroh memohon maaf kepada Bapak Maurits Mantiri dan Bapak Hengky Honandar karena tidak patuh atas himbauan bapak yang sudah diberikan agar tidak datang ke KPU saat pendaftaran Pasangan Calon Walikota Bitung, sehingga Paslon menerima teguran dari Mendagri,” tulis Rocky di status Facebooknya.
Maurits Mantiri pun segera menuliskan klarifikasi melalui rilis yang dikirimkan kepada media. "Saya secara pribadi bersama Pak Hengky Honandar sebagai bakal pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bitung 2020 dengan ini menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya atas jumlah massa yang turut menyertai pendaftaran ke KPU Kota Bitung pada Sabtu, 5 September 2020 lalu," ungkapnya.
Maurits juga menyebut bahwa barisan pendukung yang hadir sesungguhnya tidak diarahkan. "Kami tidak pernah menyiapkan kendaraan untuk memobilisasi mereka. Ini murni gerakan rakyat yang bergerak dan bukan digerakan," tegasnya.
Maurits juga mengakui pihaknya sudah menyerukan lewat video bahkan ketua-ketua relawan agar membuat kegiatan nonton bareng disetiap posko. "Tapi kehadiran mereka ke kediaman kami tidak pernah kami perkirakan sebelumnya," tuturnya.
Karena itu Maurits memohon maaf sebesar-besarnya dan myerukan kepada semua pendukungnya agar dapat memahami situasi Covid-19 yang sedang dihadapi bangsa ini, "Ini menjadi perhatian dalam kegiatan-kegiatan dimasa yang akan datang," tegasnya.
Di akhir rilisnya Maurits menyampaikan terima kasih banyak atas teguran Mendagri yang dialamatkan kepadanya. "Prinsipnya, kami sangat memahami apa yang kitab suci katakan: "orang yang dikasihi, pasti ditegur". Dan kami melihat teguran Pak Mendagri kepada kami dalam perspektif kasih sayang pemimpin kepada anak buahnya. Sehingga saya sangat berterima kasih karena telah ditegur dan diingatkan," jelasnya.
Sementara itu seperti dilansir beritamanado.com, perwakilan relawan yang hadir di KPU Bitung mengatakan, “Saya Rocky Oroh memohon maaf kepada Bapak Maurits Mantiri dan Bapak Hengky Honandar karena tidak patuh atas himbauan bapak yang sudah diberikan agar tidak datang ke KPU saat pendaftaran Pasangan Calon Walikota Bitung, sehingga Paslon menerima teguran dari Mendagri,” tulis Rocky di status Facebooknya.
(alf)
tulis komentar anda