Warga Positif Corona Klaster JT di Gunungkidul Terus Bertambah
Minggu, 03 Mei 2020 - 19:00 WIB
GUNUNGKIDUL - Jumlah warga di Gunungkidul yang dinyatakan positif Corona terus bertambah. Hingga hari ini tercatat 14 warga dinyatakan positif dengan keterangan lima orang sembuh.
Juru bicara penanganan Covid - 19 Pemkab Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan untuk dua hari terakhir tercatat ada tambahan enam warga. Semua penambahan merupakan tracing dari kasus klaster jamaah tabligh (JT). "Jadi kasus bertambah terus memang dari tracing terhadap klaster jamaah tabligh," terangnya kepada wartawan Minggu (3/5/2020).
Dijelaskannya, untuk kasus berdasarkan tracing kegiatan jamaah tabligh, hingga kini tercatat 12 orang dinyatakan positif hasil uji laboratorium. Selain itu masih ada 12 warga lagi yang menunggu hasil swab dan masih dikarantina di RSUD Saptosari. "Jadi klaster ini memang menjadi klaster besar di DIY. Selain itu juga di Sleman," katanya.
Saat ini upaya penanganan Covid-19 teeus dilakukan. Upaya terus mengembangkan pemeriksaan dilakukan berdasarkan informasi yang sudah diberikan warga yang melakukan kontak langsung penderita.
Kasus Corona di Gunungkidul menurut catatan ahli epidemologi UGM, Riris Andono Ahmad merupakan kasus yang tidak lagi masuk generasi 3. Namun sudah jauh ke generasi 5. Upaya pelarangan kegiatan yang melibatkan kerumunan massa penting dilakukan. Selain itu juga kewajiban memakai masker perlu terus digalakkan.
Dari laporan harian Gugus Tugas Penanganan Covid - 19 Pemkab Gunungkidul disebutkan jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) di Gunungkidul berjumlah 64 orang kemudian pasien dinyatakan positif Covid-19, 14 orang.
Hasil tracing terhadap klaster JT sebanyak 75 orang dengan hasil negatif 45 orang, dan menunggu proses 16 orang. Jumlah PDP meninggal dunia 16 orang dan 12 orang tanpa gejala (OTG) dilakukan isolasi di RSUD Saptosari.
Juru bicara penanganan Covid - 19 Pemkab Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan untuk dua hari terakhir tercatat ada tambahan enam warga. Semua penambahan merupakan tracing dari kasus klaster jamaah tabligh (JT). "Jadi kasus bertambah terus memang dari tracing terhadap klaster jamaah tabligh," terangnya kepada wartawan Minggu (3/5/2020).
Dijelaskannya, untuk kasus berdasarkan tracing kegiatan jamaah tabligh, hingga kini tercatat 12 orang dinyatakan positif hasil uji laboratorium. Selain itu masih ada 12 warga lagi yang menunggu hasil swab dan masih dikarantina di RSUD Saptosari. "Jadi klaster ini memang menjadi klaster besar di DIY. Selain itu juga di Sleman," katanya.
Saat ini upaya penanganan Covid-19 teeus dilakukan. Upaya terus mengembangkan pemeriksaan dilakukan berdasarkan informasi yang sudah diberikan warga yang melakukan kontak langsung penderita.
Kasus Corona di Gunungkidul menurut catatan ahli epidemologi UGM, Riris Andono Ahmad merupakan kasus yang tidak lagi masuk generasi 3. Namun sudah jauh ke generasi 5. Upaya pelarangan kegiatan yang melibatkan kerumunan massa penting dilakukan. Selain itu juga kewajiban memakai masker perlu terus digalakkan.
Dari laporan harian Gugus Tugas Penanganan Covid - 19 Pemkab Gunungkidul disebutkan jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) di Gunungkidul berjumlah 64 orang kemudian pasien dinyatakan positif Covid-19, 14 orang.
Hasil tracing terhadap klaster JT sebanyak 75 orang dengan hasil negatif 45 orang, dan menunggu proses 16 orang. Jumlah PDP meninggal dunia 16 orang dan 12 orang tanpa gejala (OTG) dilakukan isolasi di RSUD Saptosari.
(nun)
tulis komentar anda