Terkendala Cuaca, Perbaikan Longsor di Jalintim Betung-Muara Beliti Dikebut
Kamis, 03 September 2020 - 10:55 WIB
PALEMBANG - Perbaikan di tiga titik longsor di Jalan Penghubung Lintas 2 Betung - Bts Muba - Muara Beliti terus dikebut.
Ketiga titik longsor tersebut tepatnya berada di ruas Km 103, Km 110 dan Km 131. Longsor terjadi akibat erosi yang mengikis tebing menyusul derasnya air Sungai Musi yang berada di tepi jalan.
PPK I.3 Pelaksana Jalan Nasional (PJN) I, Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Selatan, Endi Abdel Rozza mengatakan, perbaikan ketiga titik longsor sedianya dimulai pada bulan Maret 2020 sesuai kontrak.
Namun, karena tingginya permukaan air di sekitar lokasi longsor maka secara efektif pengerjaannya baru dimulai pada bulan Juli 2020.
Endi mengatakan, cuaca menjadi tantangan dalam pengerjaan perbaikan longsor. Namun, untuk memastikan pekerjaan rampung tepat waktu dirinya meminta kontraktor untuk bekerja dari pagi hingga malam hari.
"Pernah saat pengecoran tiba-tiba banjir sehingga kami harus menunggu 3-4 hari. Setelah air surut baru pekerjaan dimulai lagi, dikebut hingga malam hari," ujar Endi kepada SINDOnews, Kamis (03/09/2020).
Secara teknis, lanjut Endi, perbaikan di tiga titik longsor tersebut dilakukan dengan metode yang berbeda. Untuk Km 103 dan Km 131, perbaikan dilakukan dengan menggunakan dinding penahan tanah yang saat ini sedang dalam tahap pembesian. Sementara untuk km 110 menggunakan tiang pemecah arus untuk membentuk sedimentasi.
"Kami berharap dengan memakai pondasi crip, tanah akan mengendap dan membentuk daratan sehingga potensi untuk longsor dapat diminimalisir," jelas Endi.
Menurutnya, tiga titik longsor yang dikerjakan baru sebagian dari sejumlah titik tawan longsor lainnya di sepanjang 100 Km ruas Betung-Sekayu-Mangun Jaya yang berada di bawah tanggungjawabnya. Masih tersisa lima titik longsor lainnya yang menunggu untuk diperbaiki.
"Karena anggarannya terbatas, dari lima titik yang belum diperbaiki mungkin ada dua titik yang menjadi prioritas untuk ditangani selanjutnya," katanya. (Baca juga: Belasan UMKM Mitra Binaan Pertamina di Sumbagsel Ikuti Pameran SMEXPO 2020)
Diungkapkan Endi, untuk paket perbaikan tiga titik longsor tersebut setidaknya menyerap anggaran sebesar Rp10 miliar. (Baca juga: Polisi Tewas Ditikam, Polres Empat Lawang Siaga Aksi Balas Dendam)
"Bila tidak ada kendala, seluruh perbaikan jalan ditargetkan rampung pada akhir tahun ini," ucapnya.
Ketiga titik longsor tersebut tepatnya berada di ruas Km 103, Km 110 dan Km 131. Longsor terjadi akibat erosi yang mengikis tebing menyusul derasnya air Sungai Musi yang berada di tepi jalan.
PPK I.3 Pelaksana Jalan Nasional (PJN) I, Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Selatan, Endi Abdel Rozza mengatakan, perbaikan ketiga titik longsor sedianya dimulai pada bulan Maret 2020 sesuai kontrak.
Namun, karena tingginya permukaan air di sekitar lokasi longsor maka secara efektif pengerjaannya baru dimulai pada bulan Juli 2020.
Endi mengatakan, cuaca menjadi tantangan dalam pengerjaan perbaikan longsor. Namun, untuk memastikan pekerjaan rampung tepat waktu dirinya meminta kontraktor untuk bekerja dari pagi hingga malam hari.
"Pernah saat pengecoran tiba-tiba banjir sehingga kami harus menunggu 3-4 hari. Setelah air surut baru pekerjaan dimulai lagi, dikebut hingga malam hari," ujar Endi kepada SINDOnews, Kamis (03/09/2020).
Secara teknis, lanjut Endi, perbaikan di tiga titik longsor tersebut dilakukan dengan metode yang berbeda. Untuk Km 103 dan Km 131, perbaikan dilakukan dengan menggunakan dinding penahan tanah yang saat ini sedang dalam tahap pembesian. Sementara untuk km 110 menggunakan tiang pemecah arus untuk membentuk sedimentasi.
"Kami berharap dengan memakai pondasi crip, tanah akan mengendap dan membentuk daratan sehingga potensi untuk longsor dapat diminimalisir," jelas Endi.
Menurutnya, tiga titik longsor yang dikerjakan baru sebagian dari sejumlah titik tawan longsor lainnya di sepanjang 100 Km ruas Betung-Sekayu-Mangun Jaya yang berada di bawah tanggungjawabnya. Masih tersisa lima titik longsor lainnya yang menunggu untuk diperbaiki.
"Karena anggarannya terbatas, dari lima titik yang belum diperbaiki mungkin ada dua titik yang menjadi prioritas untuk ditangani selanjutnya," katanya. (Baca juga: Belasan UMKM Mitra Binaan Pertamina di Sumbagsel Ikuti Pameran SMEXPO 2020)
Diungkapkan Endi, untuk paket perbaikan tiga titik longsor tersebut setidaknya menyerap anggaran sebesar Rp10 miliar. (Baca juga: Polisi Tewas Ditikam, Polres Empat Lawang Siaga Aksi Balas Dendam)
"Bila tidak ada kendala, seluruh perbaikan jalan ditargetkan rampung pada akhir tahun ini," ucapnya.
(boy)
tulis komentar anda