Biografi dan Profil Gus Maksum, Pendekar Silat Legendaris NU Pendiri Pagar Nusa
Kamis, 06 Februari 2025 - 10:57 WIB
Lahir di Kanigoro, Kediri, 8 Agustus 1944, Gus Maksum sejak kecil tumbuh di lingkungan pesantren. Tak hanya belajar ilmu agama, dia juga sudah belajar ilmu bela diri sejak dini.
Gus Maksum sendiri belajar agama pada orang tuanya, yakni KH Abdullah Jauhari di Kanigoro. Setelah masuk SD Kanigoro, dia lalu melanjutkan pendidikan ke Madrasah Tsanawiyah Lirboyo, tetapi tidak sampai tamat karena lebih suka belajar dengan mengembara ke berbagai daerah untuk belajar dan berguru ilmu silat.
Banyak orang yang mengisahkan kesaktian Gus Maksum saat kecil. Di antaranya mampu melompat melayang dari satu tiang menuju tiang lainnya di Masjid Kanigoro hingga pernah melempar seekor kuda seperti hanya melempar sandal.
Bersama beragam keistimewaan itu, Gus Maksum kemudian tumbuh menjadi sosok Kiai yang cukup menarik. Penampilan nyentrik khasnya berupa rambut panjang, berjenggot dan berkumis lebat.
Kepiawaian Gus Maksum dalam silat telah dibuktikan melalui beberapa momen berbeda. Di antaranya saat diundang menghadiri pertandingan silat di Kediri Timur.
Waktu itu, Gus Maksum bertarung melawan pendekar silat dari berbagai macam aliran yang sudah berkumpul. Berbekal kemampuan yang terlatih sejak kecil, dia mampu mengalahkan musuh-musuhnya.
Namanya juga sering terdengar saat ikut komando penumpasan PKI dan antek-anteknya di wilayah Kediri. Salah satu kisah yang menunjukan karomah Gus Maksum terjadi saat dia bentrok dengan orang-orang PKI di Alun-alun Kediri.
Dikisahkan, Gus Maksum mampu mengalahkan belasan orang-orang PKI sendirian. Setiap tebasan senjata musuh tidak pernah bisa mengenai tubuhnya.
Gus Maksum juga disebut kebal terhadap santet. Menurutnya, orang Muslim tidak perlu khawatir terhadap santet, karena hal tersebut hanya dilakukan oleh orang-orang kafir atau murtad. Satu poin penting adalah selalu ingat kepada Allah dan bertawakal kepada-Nya.
Kemudian, Gus Maksum juga menjadi salah satu pendiri dan tokoh penting dalam Pagar Nusa, sebuah organisasi pencak silat resmi NU. Dia ikut berkontribusi mengembangkan pencak silat sebagai sarana dakwah dan bela diri bagi warga NU.
Gus Maksum sendiri belajar agama pada orang tuanya, yakni KH Abdullah Jauhari di Kanigoro. Setelah masuk SD Kanigoro, dia lalu melanjutkan pendidikan ke Madrasah Tsanawiyah Lirboyo, tetapi tidak sampai tamat karena lebih suka belajar dengan mengembara ke berbagai daerah untuk belajar dan berguru ilmu silat.
Banyak orang yang mengisahkan kesaktian Gus Maksum saat kecil. Di antaranya mampu melompat melayang dari satu tiang menuju tiang lainnya di Masjid Kanigoro hingga pernah melempar seekor kuda seperti hanya melempar sandal.
Bersama beragam keistimewaan itu, Gus Maksum kemudian tumbuh menjadi sosok Kiai yang cukup menarik. Penampilan nyentrik khasnya berupa rambut panjang, berjenggot dan berkumis lebat.
Kepiawaian Gus Maksum dalam silat telah dibuktikan melalui beberapa momen berbeda. Di antaranya saat diundang menghadiri pertandingan silat di Kediri Timur.
Waktu itu, Gus Maksum bertarung melawan pendekar silat dari berbagai macam aliran yang sudah berkumpul. Berbekal kemampuan yang terlatih sejak kecil, dia mampu mengalahkan musuh-musuhnya.
Namanya juga sering terdengar saat ikut komando penumpasan PKI dan antek-anteknya di wilayah Kediri. Salah satu kisah yang menunjukan karomah Gus Maksum terjadi saat dia bentrok dengan orang-orang PKI di Alun-alun Kediri.
Dikisahkan, Gus Maksum mampu mengalahkan belasan orang-orang PKI sendirian. Setiap tebasan senjata musuh tidak pernah bisa mengenai tubuhnya.
Gus Maksum juga disebut kebal terhadap santet. Menurutnya, orang Muslim tidak perlu khawatir terhadap santet, karena hal tersebut hanya dilakukan oleh orang-orang kafir atau murtad. Satu poin penting adalah selalu ingat kepada Allah dan bertawakal kepada-Nya.
Kemudian, Gus Maksum juga menjadi salah satu pendiri dan tokoh penting dalam Pagar Nusa, sebuah organisasi pencak silat resmi NU. Dia ikut berkontribusi mengembangkan pencak silat sebagai sarana dakwah dan bela diri bagi warga NU.
Lihat Juga :
tulis komentar anda