LBH Nilai Polisi Coba Lindungi Institusi Terkait Penembakan Maut di Barukang
Rabu, 02 September 2020 - 18:25 WIB
MAKASSAR - Polda Sulsel belum melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) penembakan terhadap warga oleh anggota kepolisian di Jalan Barukang Kecamatan Ujung Tanah, Kota Makassar. Diketahui, kejadian itu membuat seorang warga meninggal dunia.
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Ibrahim Tompo menyebut, pihaknya masih berupaya mengumpulkan keterangan 16 polisi dari Polsek Ujung Tanah dan Sabhara Polres Pelabuhan Makassar . Termasuk empat orang warga yang menyaksikan insiden berdarah pada Minggu 30 Agustus sekitar pukul 01.00 Wita itu.
"Kita belum olah TKP. Kita mau sesuaikan semua keterangan dari orang-orang yang terlibat dari kejadian tersebut. Mungkin tahapan itu dilaksanakan apabila pengambilan keterangan ini semua sudah ada. Baru dilanjutkan rekonstruksi," kata Ibrahim ditemui di Mapolda Sulsel, Rabu (2/9/2020).
Ibrahim mengaku belum mau berspekulasi lebih jauh terkait hasil pemeriksaan. Kata dia, petugas Bid Propam Polda Sulsel masih mengumpulkan fakta-fakta, terlebih beberapa informasi dianggap bias beredar di masyarakat.
Insiden tersebut mengakibatkan seorang pemuda bernama Anjas (23) meninggal dunia, setelah ditembak di bagian kepala. Lalu dua pemuda lain, bernama Iqbal (22) dan Amar (18) harus menerima perawatan intensif di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar, karena luka tembak di bagian kaki.
"Alhamdulillah kemarin korbannya dua orang itu sudah sembuh dan sudah dikembalikan ke rumahnya masing-masing. Rencana hari ini akan kami periksa keduanya dan semoga bisa memperjelas permasalahan yang terjadi di sana lagi," tutur Ibrahim.
Mantan Kabid Humas Polda Sulawesi Utara itu menyebutkan, pihaknya sudah mengumpulkan bukti-bukti seperti 10 pucuk senjata api yang diduga digunakan sejumlah oknum polisi untuk melukai warga, hingga kritis di rumah sakit. Lalu kayu, balok dan batu yang diduga digunakan warga untuk menyerang gerombolan polisi.
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Ibrahim Tompo menyebut, pihaknya masih berupaya mengumpulkan keterangan 16 polisi dari Polsek Ujung Tanah dan Sabhara Polres Pelabuhan Makassar . Termasuk empat orang warga yang menyaksikan insiden berdarah pada Minggu 30 Agustus sekitar pukul 01.00 Wita itu.
"Kita belum olah TKP. Kita mau sesuaikan semua keterangan dari orang-orang yang terlibat dari kejadian tersebut. Mungkin tahapan itu dilaksanakan apabila pengambilan keterangan ini semua sudah ada. Baru dilanjutkan rekonstruksi," kata Ibrahim ditemui di Mapolda Sulsel, Rabu (2/9/2020).
Ibrahim mengaku belum mau berspekulasi lebih jauh terkait hasil pemeriksaan. Kata dia, petugas Bid Propam Polda Sulsel masih mengumpulkan fakta-fakta, terlebih beberapa informasi dianggap bias beredar di masyarakat.
Insiden tersebut mengakibatkan seorang pemuda bernama Anjas (23) meninggal dunia, setelah ditembak di bagian kepala. Lalu dua pemuda lain, bernama Iqbal (22) dan Amar (18) harus menerima perawatan intensif di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar, karena luka tembak di bagian kaki.
"Alhamdulillah kemarin korbannya dua orang itu sudah sembuh dan sudah dikembalikan ke rumahnya masing-masing. Rencana hari ini akan kami periksa keduanya dan semoga bisa memperjelas permasalahan yang terjadi di sana lagi," tutur Ibrahim.
Mantan Kabid Humas Polda Sulawesi Utara itu menyebutkan, pihaknya sudah mengumpulkan bukti-bukti seperti 10 pucuk senjata api yang diduga digunakan sejumlah oknum polisi untuk melukai warga, hingga kritis di rumah sakit. Lalu kayu, balok dan batu yang diduga digunakan warga untuk menyerang gerombolan polisi.
tulis komentar anda