Kasus Positif COVID-19 Naik 32,9% dalam Seminggu, Pulau Jawa Teringgi
Rabu, 02 September 2020 - 15:16 WIB
JAKARTA - Kasus konfirmasi COVID-19 di Indonesia belum menunjukkan angka mereda. Bahkan dalam seminggu terakhir kenaikan kasus mencapai 32,9%.
Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan COVID-19 , Dewi Nur Aisyah mengatakan, penyebab kasus tertinggi berada di Pulau Jawa.
”Bahwa memang pada pekan terakhir, di Indonesia ini terjadi kenaikan kasus dalam waktu satu minggu ini tinggi sekali 32,9%. Ini apa yang terjadi di pekan terakhir kenapa naiknya? Sebelumnya kita lihat bahwa pada tiga minggu ini cukup stabil. Cuma naik 4%, tiba-tiba di pekan terakhir naik sampai 32,9% dari pekan sebelumnya,” ungkap Dewi di Media Center Satuan Tugas Penanganan COVID-19 , Graha BNPB,Jakarta, Rabu (2/9/2020).
Menurut dia, penyumbang kasus tertinggi tersebut ada di Jakarta dengan kenaikan sebesar 36,9%. Kemudian Jawa Barat naik 137,8%. Jawa Timur naik 20,8%, dan Jawa Tengah naik sebesar 56,4%.
“Jadi ada apa sih, apa yang terjadi di sana? Ternyata 4 penyebab kasus tertinggi berada di Pulau Jawa,” kata Dewi.
“Jadi kalau kita lihat di sini ada di Jakarta, ada Jawa Barat, ada Jawa Timur, ada Jawa Tengah ini masuk ke dalam empat provinsi penyumbang kasus tertinggi pada pekan terakhir kemarin. Jika dibandingkan dengan jumlah kasus di pekan sebelumnya di wilayah yang sama terjadi kenaikan 36%, ada yang lebih dari 100%, ada yang 20%, dan ada yang 56%,” jelas Dewi.
Dewi mengatakan kenaikan kasus yang tinggi ini bisa terjadi karena dampak libur panjang.
”Bisa jadi ini efek libur panjang juga kepada kenaikan kasus terutama di Pulau Jawa tadi. Karena kita melihat cukup tinggi naiknya. Apalagi mobilitas di Pulau Jawa kan juga cukup sangat tinggi sekali, terutama liburan kemarin, liburan panjang. Kita melihat adanya mobilitas penduduk pasti akan meningkatkan resiko penularan,” ucapnya.
Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan COVID-19 , Dewi Nur Aisyah mengatakan, penyebab kasus tertinggi berada di Pulau Jawa.
”Bahwa memang pada pekan terakhir, di Indonesia ini terjadi kenaikan kasus dalam waktu satu minggu ini tinggi sekali 32,9%. Ini apa yang terjadi di pekan terakhir kenapa naiknya? Sebelumnya kita lihat bahwa pada tiga minggu ini cukup stabil. Cuma naik 4%, tiba-tiba di pekan terakhir naik sampai 32,9% dari pekan sebelumnya,” ungkap Dewi di Media Center Satuan Tugas Penanganan COVID-19 , Graha BNPB,Jakarta, Rabu (2/9/2020).
Menurut dia, penyumbang kasus tertinggi tersebut ada di Jakarta dengan kenaikan sebesar 36,9%. Kemudian Jawa Barat naik 137,8%. Jawa Timur naik 20,8%, dan Jawa Tengah naik sebesar 56,4%.
“Jadi ada apa sih, apa yang terjadi di sana? Ternyata 4 penyebab kasus tertinggi berada di Pulau Jawa,” kata Dewi.
“Jadi kalau kita lihat di sini ada di Jakarta, ada Jawa Barat, ada Jawa Timur, ada Jawa Tengah ini masuk ke dalam empat provinsi penyumbang kasus tertinggi pada pekan terakhir kemarin. Jika dibandingkan dengan jumlah kasus di pekan sebelumnya di wilayah yang sama terjadi kenaikan 36%, ada yang lebih dari 100%, ada yang 20%, dan ada yang 56%,” jelas Dewi.
Dewi mengatakan kenaikan kasus yang tinggi ini bisa terjadi karena dampak libur panjang.
”Bisa jadi ini efek libur panjang juga kepada kenaikan kasus terutama di Pulau Jawa tadi. Karena kita melihat cukup tinggi naiknya. Apalagi mobilitas di Pulau Jawa kan juga cukup sangat tinggi sekali, terutama liburan kemarin, liburan panjang. Kita melihat adanya mobilitas penduduk pasti akan meningkatkan resiko penularan,” ucapnya.
(agn)
tulis komentar anda