Tragis, Remaja Putri di Palembang Tewas usai Minum Jamu Racikan Kakak Ipar
Minggu, 22 Desember 2024 - 10:30 WIB
PALEMBANG - Seorang remaja putri ANF (13) yang berstatus pelajar SMP ditemukan tewas belakang lemari rumahnya. ANF meninggal diduga akibat keracunan jamu .
Peristiwa tragis ini bermula dari korban diiming-imingi kakak iparnya, Rika, hadiah uang Rp300.000 apabila sanggup meminum jamu yang sudah diracik. Hingga akhirnya korban ditemukan sudah tidak bernyawa di belakang lemari.
Sebelum ditemukan tewas, korban sempat bilang kepada ibunya, Asmawati (57) akan memenuhi tantangan minum jamu dari kakak iparnya yakni Rika, sekitar pukul 13.00 WIB. Jika menang dan bisa bertahan tidak muntah minum jamu, maka ia dapat imbalan atau hadiah berupa uang Rp300.000 dari Rika yang hidup seatap.
"Lalu pada pukul 13.30 WIB, saya pergi mengaji dan pulang dari pengajian sekitar jam 15.30 WIB. Saat pulang, saya tidak melihat anak saya, lalu saya menanyakan keberadaan anak saya kepada Rika, tapi dia bilang tidak tahu," kata Asmawati.
Karena panik, Asmawati mencari anaknya ke luar rumah. Lalu ia diberi tahu oleh saksi YD, bahwa ia dapat pesan WhatsApp dari menantunya, katanya tidak usah mencari korban lagi, korban berada di belakang lemari. Saat ketemu di belakang lemari pakaian, anak saya sudah dalam keadaan meninggal.
"Setelah ditemukan korban sempat kami bawa ke Rumah Sakit Bari, kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Palembang, untuk dilakukan visum," kata Asmawati.
Pawas Polsek SU I Palembang AKP Usman, membenarkan adanya laporan warga terkait adanya penemuan mayat remaja putri di belakang lemari. Kasus itu kini sudah ditangani penyelidikan.
Peristiwa tragis ini bermula dari korban diiming-imingi kakak iparnya, Rika, hadiah uang Rp300.000 apabila sanggup meminum jamu yang sudah diracik. Hingga akhirnya korban ditemukan sudah tidak bernyawa di belakang lemari.
Sebelum ditemukan tewas, korban sempat bilang kepada ibunya, Asmawati (57) akan memenuhi tantangan minum jamu dari kakak iparnya yakni Rika, sekitar pukul 13.00 WIB. Jika menang dan bisa bertahan tidak muntah minum jamu, maka ia dapat imbalan atau hadiah berupa uang Rp300.000 dari Rika yang hidup seatap.
"Lalu pada pukul 13.30 WIB, saya pergi mengaji dan pulang dari pengajian sekitar jam 15.30 WIB. Saat pulang, saya tidak melihat anak saya, lalu saya menanyakan keberadaan anak saya kepada Rika, tapi dia bilang tidak tahu," kata Asmawati.
Karena panik, Asmawati mencari anaknya ke luar rumah. Lalu ia diberi tahu oleh saksi YD, bahwa ia dapat pesan WhatsApp dari menantunya, katanya tidak usah mencari korban lagi, korban berada di belakang lemari. Saat ketemu di belakang lemari pakaian, anak saya sudah dalam keadaan meninggal.
"Setelah ditemukan korban sempat kami bawa ke Rumah Sakit Bari, kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Palembang, untuk dilakukan visum," kata Asmawati.
Pawas Polsek SU I Palembang AKP Usman, membenarkan adanya laporan warga terkait adanya penemuan mayat remaja putri di belakang lemari. Kasus itu kini sudah ditangani penyelidikan.
(abd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda