Puluhan Ribu Warga Meriahkan Gebyar Budaya, Husain Alting Sjah Ingatkan Perdamaian di Atas Segalanya
Sabtu, 16 November 2024 - 14:25 WIB
“Saudara-saudaraku, dalam setiap perjuangan yang kita jalani, ada satu hal yang saya percayai jalur langit pasti menang. Jalur langit adalah jalan yang dilalui oleh mereka yang berjuang dengan hati yang murni dengan niat yang tulus, dengan semangat yang tidak pernah pudar. Jalur langit adalah jalur yang tidak terburu-buru mengejar kemenangan sesaat, tetapi jalur yang sabar, penuh keyakinan, dan berlandaskan pada prinsip kebaikan dan keadilan. Jalur langit adalah jalur yang percaya bahwa setiap langkah menuju kebaikan, walau sulit sekalipun akan membawa kita menuju kemenangan sejati," sambung Sultan menambah suasana haru bercampur sukacita.
Di atas itu semua, Sultan tetap menomorsatukan perdamaian di atas segalanya. Dia mengimbau masyarakat untuk menjaga ketertiban, keamanan dan kedamaian.
Menurut dia, kedamaian lebih penting daripada ambisi untuk menang dalam politik. "Pilkada ini hanya berlangsung beberapa bulan atau bahkan hari, tetapi silaturahmi memiliki waktu yang panjang. Persaudaraan dan keluarga jauh lebih penting," ucapnya.
Puncak Gebyar Budaya ini ditutup dengan pesta rakyat yang meriah. Artis lokal tampil menghibur masyarakat dengan lagu-lagu yang menghidupkan suasana pada sore itu. Seorang warga Tobelo, Marvi Lewa, mengungkapkan rasa puasnya terhadap acara ini.
“Terharu sekali dengar pidato Sultan, tong cuma mau bilang meskipun torang berbeda, tetap 1 rumah. Jou di mana, tong di situ," ungkapnya.
Gebyar Budaya yang digelar oleh Canga muda ini menjadi bukti kuat bahwa warisan budaya Maluku Utara memiliki kekuatan untuk menyatukan masyarakat dari berbagai latar belakang. Atas rasa cinta yang kuat pada budaya itu, wibawa masyarakat Maluku Utara terus terangkat dan menjadi kebanggaan yang tak akan pernah pudar.
Di atas itu semua, Sultan tetap menomorsatukan perdamaian di atas segalanya. Dia mengimbau masyarakat untuk menjaga ketertiban, keamanan dan kedamaian.
Menurut dia, kedamaian lebih penting daripada ambisi untuk menang dalam politik. "Pilkada ini hanya berlangsung beberapa bulan atau bahkan hari, tetapi silaturahmi memiliki waktu yang panjang. Persaudaraan dan keluarga jauh lebih penting," ucapnya.
Puncak Gebyar Budaya ini ditutup dengan pesta rakyat yang meriah. Artis lokal tampil menghibur masyarakat dengan lagu-lagu yang menghidupkan suasana pada sore itu. Seorang warga Tobelo, Marvi Lewa, mengungkapkan rasa puasnya terhadap acara ini.
“Terharu sekali dengar pidato Sultan, tong cuma mau bilang meskipun torang berbeda, tetap 1 rumah. Jou di mana, tong di situ," ungkapnya.
Gebyar Budaya yang digelar oleh Canga muda ini menjadi bukti kuat bahwa warisan budaya Maluku Utara memiliki kekuatan untuk menyatukan masyarakat dari berbagai latar belakang. Atas rasa cinta yang kuat pada budaya itu, wibawa masyarakat Maluku Utara terus terangkat dan menjadi kebanggaan yang tak akan pernah pudar.
(jon)
tulis komentar anda