Puluhan Ribu Warga Meriahkan Gebyar Budaya, Husain Alting Sjah Ingatkan Perdamaian di Atas Segalanya
Sabtu, 16 November 2024 - 14:25 WIB
Puncak kemeriahan adalah tarian kolosal SSGG yang melibatkan puluhan penari dengan gerakan yang sinkron nan indah. Tarian ini menyimbolkan kerukunan, persatuan, dan semangat gotong royong antar masyarakat Maluku Utara. Sebagai kejutan, Sultan Husain Alting Sjah turut berpartisipasi dengan menampilkan tarian Cakalele.
Penampilan Sultan tersebut menambah keseruan acara serta menjadi simbol Sultan juga ikut terlibat dalam melestarikan budaya. Dalam sambutan dan orasi kebudayaannya, Sultan Husain Alting Sjah menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas antusiasme masyarakat dalam memeriahkan Gebyar Budaya.
Dia mengungkapkan kebanggaannya terhadap masyarakat Maluku Utara yang tetap menjaga warisan budaya para leluhur.
“Saya sangat bangga melihat semangat dan antusiasme kita semua yang ada di sini. Ini membuktikan bahwa budaya kita masih hidup dan terus menguat. Jangan pernah lelah untuk terus menjaga keragaman dan kedamaian di bumi Hibualamo, karena tempat ini adalah percontohan yang kuat dalam menjaga warisan para leluhur untuk kedamaian di Maluku Utara,” ujar Sultan, Sabtu (16/11/2024)
Masyarakat menyimak penuh khidmat. Dengan penuh wibawa dan semangat yang membara, Sultan merefleksikan kebudayaan Maluku Utara yang seiring waktu semakin terkikis.
“Ada sebuah pepatah yang mengatakan ‘Orang yang tidak tahu dari mana ia berasal, tidak akan tahu ke mana ia pergi.’ Maka, jadikanlah budaya kita sebagai jembatan yang menghubungkan kita dengan masa lalu, namun sekaligus menjadi cahaya yang menerangi jalan kita menuju masa depan. Mari bersama-sama menjaga dan melestarikan kebudayaan, nilai-nilai luhur, dan warisan leluhur yang telah membentuk identitas kita sebagai orang Maluku Utara," kata Sultan disambut gemuruh ribuan warga.
Kemudian di akhir orasinya, tak lupa Sultan juga mengingatkan tentang pentingnya menjaga Maluku Utara dari bahaya perilaku koruptif serta mengajak seluruh masyarakat agar 27 November 2024 nanti dapat memantapkan pilihan kepada orang yang tepat.
Menurut Sultan, sudah 25 tahun umur Maluku Utara ini dan telah banyak di antara pemimpin kita yang tertangkap KPK, maka sudah saatnya kita semua menjaga keselamatan tanah ini.
Dalam kesempatan tersebut, Husain Alting Sjah mengungkapkan bahwa Maluku Utara, termasuk daerah Hibualamo adalah tanah suci dihuni oleh para imam, ulama, dan pendeta. Karena itu, mari kita jaga kesuciannya, bersihkan dari KKN.
“Kita harus benar-benar menjaga kedamaian di atas bumi ini sehingga langit tetap tersenyum kepada kita. Langit yang selalu kita lihat setiap hari, dengan awan putih yang menyelimuti, dengan sinar matahari yang memberi cahaya, dan dengan bintang-bintang yang menyinari malam kita. Langit yang penuh harapan, langit yang memancarkan kasih sayang, dan langit yang menyaksikan setiap perjuangan yang dilandasi oleh semangat kebaikan, keberanian untuk menegakkan kebenaran, dan tekad untuk meraih keadilan,” ujar Sultan.
Penampilan Sultan tersebut menambah keseruan acara serta menjadi simbol Sultan juga ikut terlibat dalam melestarikan budaya. Dalam sambutan dan orasi kebudayaannya, Sultan Husain Alting Sjah menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas antusiasme masyarakat dalam memeriahkan Gebyar Budaya.
Dia mengungkapkan kebanggaannya terhadap masyarakat Maluku Utara yang tetap menjaga warisan budaya para leluhur.
“Saya sangat bangga melihat semangat dan antusiasme kita semua yang ada di sini. Ini membuktikan bahwa budaya kita masih hidup dan terus menguat. Jangan pernah lelah untuk terus menjaga keragaman dan kedamaian di bumi Hibualamo, karena tempat ini adalah percontohan yang kuat dalam menjaga warisan para leluhur untuk kedamaian di Maluku Utara,” ujar Sultan, Sabtu (16/11/2024)
Masyarakat menyimak penuh khidmat. Dengan penuh wibawa dan semangat yang membara, Sultan merefleksikan kebudayaan Maluku Utara yang seiring waktu semakin terkikis.
“Ada sebuah pepatah yang mengatakan ‘Orang yang tidak tahu dari mana ia berasal, tidak akan tahu ke mana ia pergi.’ Maka, jadikanlah budaya kita sebagai jembatan yang menghubungkan kita dengan masa lalu, namun sekaligus menjadi cahaya yang menerangi jalan kita menuju masa depan. Mari bersama-sama menjaga dan melestarikan kebudayaan, nilai-nilai luhur, dan warisan leluhur yang telah membentuk identitas kita sebagai orang Maluku Utara," kata Sultan disambut gemuruh ribuan warga.
Kemudian di akhir orasinya, tak lupa Sultan juga mengingatkan tentang pentingnya menjaga Maluku Utara dari bahaya perilaku koruptif serta mengajak seluruh masyarakat agar 27 November 2024 nanti dapat memantapkan pilihan kepada orang yang tepat.
Menurut Sultan, sudah 25 tahun umur Maluku Utara ini dan telah banyak di antara pemimpin kita yang tertangkap KPK, maka sudah saatnya kita semua menjaga keselamatan tanah ini.
Dalam kesempatan tersebut, Husain Alting Sjah mengungkapkan bahwa Maluku Utara, termasuk daerah Hibualamo adalah tanah suci dihuni oleh para imam, ulama, dan pendeta. Karena itu, mari kita jaga kesuciannya, bersihkan dari KKN.
“Kita harus benar-benar menjaga kedamaian di atas bumi ini sehingga langit tetap tersenyum kepada kita. Langit yang selalu kita lihat setiap hari, dengan awan putih yang menyelimuti, dengan sinar matahari yang memberi cahaya, dan dengan bintang-bintang yang menyinari malam kita. Langit yang penuh harapan, langit yang memancarkan kasih sayang, dan langit yang menyaksikan setiap perjuangan yang dilandasi oleh semangat kebaikan, keberanian untuk menegakkan kebenaran, dan tekad untuk meraih keadilan,” ujar Sultan.
tulis komentar anda