Kisah 3 Jenderal Mongol Dihukum Cambuk oleh Khubilai Khan Gara-gara Gagal Kalahkan Majapahit
Senin, 04 November 2024 - 05:47 WIB
Hal itu dilakukan Kertanegara saat utusan terakhir Mongol tiba pada 1289. Lantaran sudah kesal dan marah, Raja Singasari memotong kuping merusak wajah utusan tersebut sebagai simbol perlawanan terhadap kekuasaan Mongol yang kala itu dibawah kepemimpinan Khubilai Khan.
Peristiwa itu dikisahkan pada “Sandyakala di Timur Jawa (1042 - 1527 M): Kejayaan dan Keruntuhan Kerajaan Hindu dari Mataram Kuno II hingga Majapahit”.
Utusan Mongol kemudian kembali dan menghadap Khubilai Khan dengan kondisi terluka. Sontak Khubilai Khan marah besar terhadap Singasari.
Hingga akhirnya Khubilai Khan merencanakan ekspedisi militer besar-besaran untuk menghukum Singasari. Ekspedisi Mongol menuju Jawa dimulai pada 1292 dengan kekuatan besar yang dipimpin oleh tiga jenderal ternama: Shi Bi, Ike Mese, dan Gao Xing.
Ribuan pasukan Mongol ini berlayar dengan kapal perang. Bala tentara Mongol tiba di perairan Jawa awal 1293 dan mendarat di Pelabuhan Tuban.
Selepas dari Tuban, pasukan Mongol bergerak ke pedalaman menuju tepi Sungai Brantas yang merupakan jalur utama menuju Kerajaan Singasari.
Misi utama mereka adalah menundukkan raja Jawa dan membawa Singasari ke dalam kekuasaan Mongol. Namun, situasi politik di Jawa sudah berubah drastis. Raja Kertanegara telah tewas dalam kudeta yang dilakukan oleh Jayakatwang, penguasa Gelang-Gelang.
Kala itu Jayakatwang berhasil menggulingkan Singasari dan mendirikan kekuasaannya di Kediri. Raden Wijaya, menantu Kertanegara melarikan diri dan mendirikan perkampungan baru di wilayah Majapahit.
Dalam kondisi ini, Raden Wijaya melihat peluang untuk memanfaatkan kedatangan pasukan Mongol. Dengan kecerdikan diplomatisnya, ia berpura-pura tunduk pada Mongol dan meminta bantuan mereka untuk mengalahkan Jayakatwang, penguasa yang membunuh Kertanegara.
tulis komentar anda