Pangdam Cenderawasih yang Tembus Bintang 4, Nomor 1 dan 2 Berhasil Jadi Orang Nomor Satu TNI AD

Sabtu, 12 Oktober 2024 - 15:36 WIB
Tak berhenti di situ, pria kelahiran Makassar 1 Juni 1953 ini kembali mendapat promosi Pangkostrad dan menyandang bintang tiga di pundaknya. Adapun posisi tersebut diembannya sejak 13 November 2007 hingga 17 Februari 2010 atau sekitar 2 tahun lebih 2 bulan.

Puncak kariernya militernya ketika diangkat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi KSAD dan berhasil menambah satu lagi bintang di pundaknya menjadi jenderal bintang empat.

George Toisutta meninggal dunia pada hari Rabu 12 Juni 2019 saat menjalani perawatan karena sakit kanker usus di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat. George Toisutta dimakamkan di TPU Dadi Kota Makassar, di samping makam ibundanya.

2. Jenderal TNI Wismoyo Arismunandar



Wismoyo Arismunandar adalah Pangdam Cenderawasih kedua yang berhasil mengemban bintang empat di pundaknya. Lulusan Akademi Militer Nasional (AMN) tahun 1963 berhasil menembuh jenderal bintang empat ketika mengamban jabatan sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).

Penempatan pertama Wismoyo setelah resmi berpangkat letnan dua yakni komandan peleton Batalyon 3/Menparkoad. Untuk diketahui, Menparkoad singkatan dari Resimen Para Komando Angkatan Darat atau biasa juga disebut RPKAD yang merupakan pasukan elite AD. Dalam perjalanan sejarah RPKAD bermetamorfosis menjadi Kopassandha dan kemudian Kopassus.

Menjadi kebanggaan tersendiri bagi Wismoyo. Saat menjadi Danton Yon 3 itu, komandan resimennya yaitu Kolonel Inf Sarwo Edhie Wibowo. Berbagai penugasan mewarnai perjalanan karier Wismoyo.

Sosok yang dulunya makelar karcis itu bahkan turut diterjunkan dalam operasi penumpasan Kahar Muzakkar di Sulawesi Selatan. Pada 1966, dia dimutasi sebagai Komandan Pengawal Pribadi (Danwalpri) Presiden Soeharto.

Perjalanan karier militer Wismoyo memang sangat cemerlang. Adik dari Prof Wiranto Arismunandar (mantan Rektor ITB dan Mendikbud) itu melesat jadi orang nomor satu Korps Baret Merah pada 1983-1986. Setelah itu, dia dipromosikan sebagai Kasdam IX/Udayana (1986-1987), Pangdam VIII/Trikora (1987-1988), Pangdam IV/Diponegoro (1988-1990), dan tembus bintang tiga sebagai Pangkostrad (1990-1992).

Sinarnya kian mencorong. Bocah penggembala kambing itu didaulat menjadi Wakil KSAD pada 1992-1993. Tak lama, dia menjadi pemegang tongkat komando tertinggi matra Darat alias KSAD periode 1993-1995.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content