Fenomena Baby Boom Saat Pandemi, BKKBN: Jangan Khawatir

Jum'at, 28 Agustus 2020 - 15:42 WIB
Ilustrasi Baby Boom. Foto/Dok
SURABAYA - Di tengah pandemi COVID-19 , ada kekhawatiran, ledakan angka kelahiran atau fenomena baby boom menjadi persoalan baru.

Meski begitu, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN ) Jawa Timur menjamin dalam waktu dekat tidak akan terjadi kelahiran dalam jumlah besar dan peningkatan angka kehamilan selama masa pandemi COVID-19. ( )

Selain faktor perceraian meningkat dan pernikahan usia dini meningkat di tengah pandemi COVID-19 ini persoalan baru yang tetap menjadi perhatian adalah ledakan angka kelahiran atau fenomena baby boom. (Baca juga:

Selain Generasi Muda, BKKBN Didorong Perhatikan Ledakan Kaum Lansia )


Dari hasil pendataan yang dilakukan BKKBN Jawa Timur, apabila pandemi COVID-19 ini tidak selesai, kemudian mobilitas masyarakat dalam hal ini keluarga sangat terbatas, sehingga lebih banyak di rumah dan pelayanan KB kendor maka dikhawatirkan baby boom cepat terjadi, khususnya jawa timur.



“BKKBN menjamin dalam waktu dekat tidak akan terjadi kelahiran dalam jumlah besar dan peningkatan angka kehamilan selama masa pandemi COVID-19,” kata Kepala Perwakilan BKKBN Jatim Sukaryo Teguh Santoso, Jumat (28/8/2020).

BKKBN Jatim juga telah berusaha keras untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tentang pelayanan KB, meskipun total fertility rate (TFR) angka kelahiran di Jatim masih di angka 1,9 dan sekarang 2,1 yang dinilai masih ideal.

“BKKBN Jatim juga mencatat angka perkawinan di bawah 20 tahun mengalami penurunan hingga 18% dibandingkan sebelumnya yang mencapai 20%. Selain itu, program generasi berencana dinilai sangat membantu mencegah baby boom karena dapat membentuk penyiapan kehidupan berkeluarga bagi para remaja,” kata Sukaryo.

Sementara dari data BKKBN Jatim, pasangan usia subur atau PUS untuk bulan April 2020 berjumlah 7.849.073. Sementara pada Februari 2020 jumlah PUS yang drop out KB atau putus KB sebanyak 1,34%. Kemudian pada maret meningkat menjadi 4,6% dan April 7,7%.
(nth)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More