Tes PCR di Jawa Timur Tertinggi Setelah DKI Jakarta
Jum'at, 28 Agustus 2020 - 15:09 WIB
SURABAYA - Berdasarkan laporan bulanan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), selama periode 22 Mei-22 Agustus 2020, tes polymerase chain reaction ( PCR ), di Jawa Timur ( Jatim ) mencapai 132.338 test.
Angka itu tercatat menjadi provinsi tertinggi kedua dalam melakukan tes PCR di Indonesia setelah DKI Jakarta (221.812 tes). Diikuti oleh Jawa Tengah (103.879 test) dan Jawa Barat (102.875 tes). “Per hari ini, tes PCR yang dilakukan Jawa Timur sudah mencapai 206.368 test dengan 53 lab PCR. Kapasitas testing hariannya sudah sampai 4.000-5.000 sampel,” kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat ditemui di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (28/8/2020). (Baca juga: Gokil! Test Corona Bentar Lagi Pakai Laser, Hasilnya Cuma 5 Menit )
Ketua Umum PP Muslimat NU itu menambahkan, upaya testing dan tracing di Jatim juga dilakukan secara masif dengan bantuan tes cepat atau rapid test. Per hari ini Jatim menjadi provinsi dengan penggunaan rapid test tertinggi untuk tracing dan screening di Indonesia dengan total 927.529 test. "Jika dianalogikan dengan jumlah penduduk Jatim yang sekitar 40 juta, maka ibarat 1 dari 43 penduduk Jatim telah menjalani test cepat," kata dia. (Baca juga: Dalam 1 Pekan, 3 Perawat di Jawa Timur Gugur Akibat COVID-19 )
Sebelumnya, di awal bulan Juli, Jatim khususnya Surabaya Raya pernah hampir overload atau penuh. Pemprov Jatim pun segera mengupayakan ekspansi bed isolasi dan meningkatkan jumlah RS Rujukan. Per hari ini, berdasarkan data dari Kemenkes dan RS Online, bed isolasi Jatim mencapai 7.551 buah dengan 127 RS Rujukan COVID-19.
Angka ini jauh melebihi Jakarta yang tercatat 4.955, Jabar 4.945, dan bahkan hampir dua kali lipat dari Jawa Tengah, yakni 3.860. “Alhamdulillah, upaya Jatim dalam menyediakan perawatan kini membuahkan hasil. Bed occupancy rate yang dulunya di bulan Juli mencapai lebih dari 80%, bahkan dulu ada beberapa rumah sakit yang isolasinya penuh, kini berhasil turun menjadi 44,8%,” ungkap orang nomor satu Jatim ini.
Angka itu tercatat menjadi provinsi tertinggi kedua dalam melakukan tes PCR di Indonesia setelah DKI Jakarta (221.812 tes). Diikuti oleh Jawa Tengah (103.879 test) dan Jawa Barat (102.875 tes). “Per hari ini, tes PCR yang dilakukan Jawa Timur sudah mencapai 206.368 test dengan 53 lab PCR. Kapasitas testing hariannya sudah sampai 4.000-5.000 sampel,” kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat ditemui di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (28/8/2020). (Baca juga: Gokil! Test Corona Bentar Lagi Pakai Laser, Hasilnya Cuma 5 Menit )
Ketua Umum PP Muslimat NU itu menambahkan, upaya testing dan tracing di Jatim juga dilakukan secara masif dengan bantuan tes cepat atau rapid test. Per hari ini Jatim menjadi provinsi dengan penggunaan rapid test tertinggi untuk tracing dan screening di Indonesia dengan total 927.529 test. "Jika dianalogikan dengan jumlah penduduk Jatim yang sekitar 40 juta, maka ibarat 1 dari 43 penduduk Jatim telah menjalani test cepat," kata dia. (Baca juga: Dalam 1 Pekan, 3 Perawat di Jawa Timur Gugur Akibat COVID-19 )
Sebelumnya, di awal bulan Juli, Jatim khususnya Surabaya Raya pernah hampir overload atau penuh. Pemprov Jatim pun segera mengupayakan ekspansi bed isolasi dan meningkatkan jumlah RS Rujukan. Per hari ini, berdasarkan data dari Kemenkes dan RS Online, bed isolasi Jatim mencapai 7.551 buah dengan 127 RS Rujukan COVID-19.
Angka ini jauh melebihi Jakarta yang tercatat 4.955, Jabar 4.945, dan bahkan hampir dua kali lipat dari Jawa Tengah, yakni 3.860. “Alhamdulillah, upaya Jatim dalam menyediakan perawatan kini membuahkan hasil. Bed occupancy rate yang dulunya di bulan Juli mencapai lebih dari 80%, bahkan dulu ada beberapa rumah sakit yang isolasinya penuh, kini berhasil turun menjadi 44,8%,” ungkap orang nomor satu Jatim ini.
(nth)
tulis komentar anda