Waspada! Virus Jembrana Teror Sultra, Ratusan Sapi di Bombana Mati Mendadak

Kamis, 10 Oktober 2024 - 09:55 WIB
Ratusan sapi milik warga di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra) mati mendadak diserang virus Jembrana. Foto/Ilustrasi
BOMBANA - Ratusan sapi milik warga di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra) mati mendadak diserang virus Jembrana. Kondisi meresahkan ini warga di empat kecamatan sejak beberapa bulan terakhir.

Alhasil, kejadian ini memicu kekhawatiran warga peternak di wilayah tersebut. Kasus kematian massal ternak ini diketahui setelah tim dokter hewan dari Dinas Pertanian Kabupaten Bombana melakukan pemeriksaan di lokasi.

“Ratusan sapi mati diduga akibat terserang virus Jembrana, untuk jumlah pastinya kurang lebih 500 sapi milik peternak yang tersebar,” kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bombana Sarif kepada wartawan, Kamis (10/10/2024).





Sarif mengonfirmasi bahwa lebih dari 500 sapi milik warga telah mati akibat virus tersebut. Namun, ia menegaskan bahwa warga tidak perlu panik, karena virus Jembrana bukanlah penyakit yang menular dari hewan ke manusia.

Indikasi ini didasarkan dengan gejala yang dialami ratusan ternak itu sebelum mati, sama dengan ciri-ciri penyakit akibat virus Jembrana. Meski demikian, penyakit sapi yang awalnya ditemukan di Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali ini bukan kasus baru di Bombana.

“Tidak perlu panik. Jangan meragukan keamanan konsumsi daging sapi, terutama yang berasal dari Rumah Potong Hewan (RPH). Apalagi virus Jembrana tidak bersifat zoonosis, artinya tidak dapat menular dari hewan ke manusia," jelasnya.



Saat ini, kata dia, pihaknya telah mengambil langkah cepat untuk menangani masalah ini. Salah satunya dengan menurunkan petugas guna melakukan vaksinasi pada ternak yang belum terjangkit virus Jembrana.

Langkah vaksinasi ini dilakukan sebagai upaya pencegahan agar penyebaran virus tidak meluas dan berdampak lebih parah bagi populasi sapi di Bombana. Hingga saat ini, Dinas Pertanian terus memantau situasi dan memberikan pendampingan kepada para peternak yang terdampak.
(ams)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content