Kementan Gandeng Pemkab Tanah Laut Lakukan Gerakan Tanam Serentak

Rabu, 25 September 2024 - 19:31 WIB
"Ini berkat dukungan dan kerja sama kita semua, petani dan penyuluh pertanian, dinas pertanian termasuk TNI,” ucap Santi.

Dalam kesempatan tersebut, Kapusluhtan Bustanul menyampaikan bahwa kegiatan ini melibatkan luas lahan sekitar 400 hektar dari total 516 hektar yang tersedia untuk optimalisasi lahan (oplah).

"Dengan adanya intervensi dari program ini, diharapkan akan terjadi peningkatan IP dan produksi. Kegiatan ini juga berkelanjutan dari IP 2 ke IP 3 sehingga para petani diharapkan semakin semangat untuk tanam dan panen, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan mereka," papar Bustanul.

Bustanul menambahkan bahwa peningkatan produksi padi melalui oplah rawaberkelanjutan dan pompanisasi berbasis pertanian modern sangat diperlukan. Hal ini sejalan dengan upaya mengatasi krisis pangan yang terjadi dewasa ini karena adanya konflik dan El Nino yang terjadi sejak Februari 2023.

Sedangkan, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Tanah Laut, Faried Widiyatmoko menambahkan pentingnya percepatan tanam secara luas di wilayah ini.

"Kami menargetkan percepatan tanam dengan slogan IP 2 Harga Mati," ujar Faried.

Tentunya hal ini menjadi komitmen kami untuk terus meningkatkan IP dari 1 menjadi 2, dan IP 2 menjadi 3. Dan dukungan dari Kementan sangat signifikan, mulai dari oplah, pompanisasi, untuk peningkatan provitas yang saat ini masih sekitar 3,8 ton per hektar. Tentu ini harus diimbangi dengan penerapan teknik budidaya yang semakin baik.



"Gerakan tanam serentak ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam memperkuat ketahanan pangan di Kabupaten Tanah Laut, sekaligus mendorong para petani untuk terus meningkatkan produktivitas," pungkas Faried.
(kri)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content