Korban Penembakan di Depan Kampus Unpad Mengaku Tak Punya Musuh
Rabu, 26 Agustus 2020 - 12:25 WIB
Seperti diberitakan sebelumnya, Yoga menceritakan kronologi kejadian melalui akun Instagram @yoganovan. Sebelum terjadi penembakan, sekitar pukul 23.00 WIB, dia bersama temannya Qataz berencana pulang setelah mengunjungi kedai angkringan yang tak jauh dari lokasi kejadian penembakan.
Yoga dan Qataz berboncengan motor meninggalkan kedai. Baru saja menjalankan motor sekitar 30 meter, Yoga dan temannya itu dipepet dan ditendang oleh pengendara motor Yamaha N-Max. Pelaku menodongkan senjata jenis pistol.
"Kami berdua dihadang oleh laki laki memakai motor N-max abu-abu dan menodongkan pistol berwarna hitam/hand gun, saya berhenti dan bertanya 'ada apa'," kata Yoga.
Saat itu, ada empat pelaku yang menghadang korban. Dua orang lain yang mengendarai motor Honda Beat mengepung, Yoga dan temannya. Pelaku memukul kepala korban menggunakan gagang pistol.
"Saya sempat melawan keempat pelaku. Namun saat saya sedang berusaha membela diri, saya melihat teman saya sedang di pegangin oleh satu orang dan keningnya ditodong senjata, saya langsung berusaha menyelamatkan teman saya," ungkap Yoga.
Saat menarik temannya yang dalam kondisi ditodong pistol, salah seorang pelaku menembak korban. "Saya pegang tangan yang mau menembak, tapi teman pelaku menembak saat saya lengah, tepat di bagian muka bawah mata dan pinggir hidung, jaraknya kurang dari 5 cm, menyebabkan saya hilang kendali," tutur Yoga.
Yoga dan Qataz berboncengan motor meninggalkan kedai. Baru saja menjalankan motor sekitar 30 meter, Yoga dan temannya itu dipepet dan ditendang oleh pengendara motor Yamaha N-Max. Pelaku menodongkan senjata jenis pistol.
"Kami berdua dihadang oleh laki laki memakai motor N-max abu-abu dan menodongkan pistol berwarna hitam/hand gun, saya berhenti dan bertanya 'ada apa'," kata Yoga.
Saat itu, ada empat pelaku yang menghadang korban. Dua orang lain yang mengendarai motor Honda Beat mengepung, Yoga dan temannya. Pelaku memukul kepala korban menggunakan gagang pistol.
"Saya sempat melawan keempat pelaku. Namun saat saya sedang berusaha membela diri, saya melihat teman saya sedang di pegangin oleh satu orang dan keningnya ditodong senjata, saya langsung berusaha menyelamatkan teman saya," ungkap Yoga.
Saat menarik temannya yang dalam kondisi ditodong pistol, salah seorang pelaku menembak korban. "Saya pegang tangan yang mau menembak, tapi teman pelaku menembak saat saya lengah, tepat di bagian muka bawah mata dan pinggir hidung, jaraknya kurang dari 5 cm, menyebabkan saya hilang kendali," tutur Yoga.
(shf)
tulis komentar anda