Korban Penembakan di Depan Kampus Unpad Mengaku Tak Punya Musuh
loading...
A
A
A
BANDUNG - Korban penembakan di depan kampus Unpad , tepatnya pertigaan Jalan Dipatiukur-Teuku Umar, Kota Bandung, Yoga Novan Yasin (23), merasa tak punya musuh. Yoga penasaran dengan para pelaku hingga tega melakukan kekerasan terhadap dirinya.
"Saya enggak ada masalah sama siapapun. Itu (pelaku) enggak tahu juga (enggak kenal)," katanya, Rabu (26/8/2020). Yoga mengemukakan, masih ingat peristiwa kekerasan berujung penembakan terhadap dirinya pada Senin (24/8/2020) sekitar pukul 23.00 WIB itu. (Baca juga: Ini Kronologi Aksi Koboi di Depan Kampus Unpad, Korban Yoga Ditembak 3 Kali)
Seingat Yoga, ciri-ciri fisik salah satu dari empat pelaku, berambut pirang, berpostur tubuh tinggi dengan rambut panjang. Sedangkan pelaku lain bertubuh lebih kecil, namun Yoga tidak ingat wajahnya. (Baca juga: Akhiri Dinasti Politik, 7 Parpol Berkoalisi Dukung Dadang-Syahrul Gunawan)
"Jadi awalnya, mereka (pelaku) menghadang saya sambil bilang 'naon pelang-pelong' (apa lihat-lihat). Setelah itu, mereka langsung memukuli saya dengan gagang pistol dan melakukan penembakan secara random," ungkapnya.
Menurut Yoga, senjata tersebut berbentuk mirip pistol warna hitam. Dari suara tembakannya terdengar seperti suara senjata air softgun. "Suaranya (tembakannya) enggak keras, cuma terdengar. Pelaku juga menembak saya beberapa kali mengenai punggung. Kata orang-orang dia (pelaku) nembak secara random sambil berputar," tutur mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Kota Bandung ini.
Ditanya tentang temannya, Qataz, yang juga menjadi korban dalam peristiwa itu, Yoga mengungkapkan bahwa tidak tahu pasti di mana luka tembak yang dialami temannya itu.
Saat ini, kondisi korban masih merasakan sakit akibat luka tembak yang mengenai wajahnya. "Yang kerasa sih pusing, sama ini (luka) kan juga masih diperban," ungkapnya. Yoga telah melaporkan kejadian penembakan tersebut ke Polsek Coblong pada Selasa (25/8/2020) malam. Korban juga telah menjalani visum et repertum.
Seementara itu, Kapolsek Coblong Kompol Hendra Virmanto mengatakan setelah menerima laporan korban Yoga Novan Yasin pada Selasa (25/8/2020) malam, Polsek Coblong langsung menindaklanjuti dengan menerbitkan surat penyelidikan dan melakukan pra-rekonstruksi. "Kami semalam sudah lakukan pra-rekonstruksi dan memeriksa beberapa saksi," kata Hendra.
Hendra belum dapat menyimpulkan apapun terkait kejadian ini. Pihaknya masih memerlukan waktu, untuk melakukan penyelidikan, mencari titik terang, guna mengindetifikasi pelaku penembak misterius tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, Yoga menceritakan kronologi kejadian melalui akun Instagram @yoganovan. Sebelum terjadi penembakan, sekitar pukul 23.00 WIB, dia bersama temannya Qataz berencana pulang setelah mengunjungi kedai angkringan yang tak jauh dari lokasi kejadian penembakan.
Yoga dan Qataz berboncengan motor meninggalkan kedai. Baru saja menjalankan motor sekitar 30 meter, Yoga dan temannya itu dipepet dan ditendang oleh pengendara motor Yamaha N-Max. Pelaku menodongkan senjata jenis pistol.
"Kami berdua dihadang oleh laki laki memakai motor N-max abu-abu dan menodongkan pistol berwarna hitam/hand gun, saya berhenti dan bertanya 'ada apa'," kata Yoga.
Saat itu, ada empat pelaku yang menghadang korban. Dua orang lain yang mengendarai motor Honda Beat mengepung, Yoga dan temannya. Pelaku memukul kepala korban menggunakan gagang pistol.
"Saya sempat melawan keempat pelaku. Namun saat saya sedang berusaha membela diri, saya melihat teman saya sedang di pegangin oleh satu orang dan keningnya ditodong senjata, saya langsung berusaha menyelamatkan teman saya," ungkap Yoga.
Saat menarik temannya yang dalam kondisi ditodong pistol, salah seorang pelaku menembak korban. "Saya pegang tangan yang mau menembak, tapi teman pelaku menembak saat saya lengah, tepat di bagian muka bawah mata dan pinggir hidung, jaraknya kurang dari 5 cm, menyebabkan saya hilang kendali," tutur Yoga.
"Saya enggak ada masalah sama siapapun. Itu (pelaku) enggak tahu juga (enggak kenal)," katanya, Rabu (26/8/2020). Yoga mengemukakan, masih ingat peristiwa kekerasan berujung penembakan terhadap dirinya pada Senin (24/8/2020) sekitar pukul 23.00 WIB itu. (Baca juga: Ini Kronologi Aksi Koboi di Depan Kampus Unpad, Korban Yoga Ditembak 3 Kali)
Seingat Yoga, ciri-ciri fisik salah satu dari empat pelaku, berambut pirang, berpostur tubuh tinggi dengan rambut panjang. Sedangkan pelaku lain bertubuh lebih kecil, namun Yoga tidak ingat wajahnya. (Baca juga: Akhiri Dinasti Politik, 7 Parpol Berkoalisi Dukung Dadang-Syahrul Gunawan)
"Jadi awalnya, mereka (pelaku) menghadang saya sambil bilang 'naon pelang-pelong' (apa lihat-lihat). Setelah itu, mereka langsung memukuli saya dengan gagang pistol dan melakukan penembakan secara random," ungkapnya.
Menurut Yoga, senjata tersebut berbentuk mirip pistol warna hitam. Dari suara tembakannya terdengar seperti suara senjata air softgun. "Suaranya (tembakannya) enggak keras, cuma terdengar. Pelaku juga menembak saya beberapa kali mengenai punggung. Kata orang-orang dia (pelaku) nembak secara random sambil berputar," tutur mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Kota Bandung ini.
Ditanya tentang temannya, Qataz, yang juga menjadi korban dalam peristiwa itu, Yoga mengungkapkan bahwa tidak tahu pasti di mana luka tembak yang dialami temannya itu.
Saat ini, kondisi korban masih merasakan sakit akibat luka tembak yang mengenai wajahnya. "Yang kerasa sih pusing, sama ini (luka) kan juga masih diperban," ungkapnya. Yoga telah melaporkan kejadian penembakan tersebut ke Polsek Coblong pada Selasa (25/8/2020) malam. Korban juga telah menjalani visum et repertum.
Seementara itu, Kapolsek Coblong Kompol Hendra Virmanto mengatakan setelah menerima laporan korban Yoga Novan Yasin pada Selasa (25/8/2020) malam, Polsek Coblong langsung menindaklanjuti dengan menerbitkan surat penyelidikan dan melakukan pra-rekonstruksi. "Kami semalam sudah lakukan pra-rekonstruksi dan memeriksa beberapa saksi," kata Hendra.
Hendra belum dapat menyimpulkan apapun terkait kejadian ini. Pihaknya masih memerlukan waktu, untuk melakukan penyelidikan, mencari titik terang, guna mengindetifikasi pelaku penembak misterius tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, Yoga menceritakan kronologi kejadian melalui akun Instagram @yoganovan. Sebelum terjadi penembakan, sekitar pukul 23.00 WIB, dia bersama temannya Qataz berencana pulang setelah mengunjungi kedai angkringan yang tak jauh dari lokasi kejadian penembakan.
Yoga dan Qataz berboncengan motor meninggalkan kedai. Baru saja menjalankan motor sekitar 30 meter, Yoga dan temannya itu dipepet dan ditendang oleh pengendara motor Yamaha N-Max. Pelaku menodongkan senjata jenis pistol.
"Kami berdua dihadang oleh laki laki memakai motor N-max abu-abu dan menodongkan pistol berwarna hitam/hand gun, saya berhenti dan bertanya 'ada apa'," kata Yoga.
Saat itu, ada empat pelaku yang menghadang korban. Dua orang lain yang mengendarai motor Honda Beat mengepung, Yoga dan temannya. Pelaku memukul kepala korban menggunakan gagang pistol.
"Saya sempat melawan keempat pelaku. Namun saat saya sedang berusaha membela diri, saya melihat teman saya sedang di pegangin oleh satu orang dan keningnya ditodong senjata, saya langsung berusaha menyelamatkan teman saya," ungkap Yoga.
Saat menarik temannya yang dalam kondisi ditodong pistol, salah seorang pelaku menembak korban. "Saya pegang tangan yang mau menembak, tapi teman pelaku menembak saat saya lengah, tepat di bagian muka bawah mata dan pinggir hidung, jaraknya kurang dari 5 cm, menyebabkan saya hilang kendali," tutur Yoga.
(shf)