Alam Ganjar Ikut Demo di Jogja: Inisiatif Sendiri, Saya Tidak Disuruh-suruh
Kamis, 22 Agustus 2024 - 20:04 WIB
YOGYAKARTA - Putra tunggal Ganjar Pranowo, Muhammad Zinedine Alam Ganjar turut dalam demonstrasi bersama masyarakat di sepanjang Jalan Malioboro, Yogyakarta (Jogja) pada Kamis (22/8/2024).
Alam ikut ambil bagian untuk mengawal putusan MK (Mahkamah Konstitusi) terkait aturan Pilkada 2024.
Bahkan, ia mengatakan mengikuti sejak awal aksi itu dilaksanakan. Alam datang bersama teman-temannya para mahasiswa UGM di titik kedatangan massa demo di Jalan Abu Bakar Ali.
"Jadi awal kumpul di Abu Bakar sama teman-teman. Tentu karena keresahan yang sama terus kita coba untuk menunjukkan ekspresi ini, menunjukkan keresahan ini dengan cara kita masing-masing tadi juga dari teman-teman banyak sekali orasi menunjukkan bagaimana hal-hal yang kami kecewakan itu disampaikan di sana dan tuntutan seperti itu juga," katanya ditemui di sela-sela aksi.
Sama seperti yang lainnya, Alam juga memiliki banyak keresahan terkait situasi saat ini, yang sebetulnya menjadi suatu tindakan atas hasil akumulasi dari peristiwa sebelumnya.
"Cuma yang baru-baru ini itu suatu hal yang sifatnya mengangkangi (hukum) itu, karena sudah suatu putusan yang final dan mengikat dari putusan MK. Tapi adanya tindak lanjut dari parlemen dari DPR yang menganulir putusan yang final tersebut. Jadi hal itu kami rasa sudah sepatutnya kami bela, bahwa konstitusi harus ditegakkan dan hukum juga harus menjadi dasar, dasar bagaimana kita bisa bergerak dalam negara ini," ujarnya.
Disinggung soal keikutsertaannya, Alam mengaku datang atas inisiatif sendiri. Ia menegaskan bahwa tidak ada campur tangan siapapun termasuk sang ayah dalam aksinya ini.
"Oh ya, Inisiatif, mungkin yang membedakan ya, saya dengan pihak sana saya tidak disuruh-suruh lah sama orangtua," ujarnya.
Alam juga siap kembali lagi turun e jalan untuk mengekspresikan keresahan-keresahan atas permasalahan bangsa. Ia juga menilai aksi-aksi semacam ini perlu dilakukan secara berulang sampai tuntutan-tuntutan itu dikabulkan.
"Kalau misalkan hanya aksi sekali-sekali saja ya, saya rasa itu menjadi suatu tindakan yang belum cukup kuat, makanya kita harus bersama-sama menyatukan kekuatan kolektif dan terus kontinu sehingga tuntutan yang kami inginkan itu terkabul," tandasnya.
Alam ikut ambil bagian untuk mengawal putusan MK (Mahkamah Konstitusi) terkait aturan Pilkada 2024.
Baca Juga
Bahkan, ia mengatakan mengikuti sejak awal aksi itu dilaksanakan. Alam datang bersama teman-temannya para mahasiswa UGM di titik kedatangan massa demo di Jalan Abu Bakar Ali.
"Jadi awal kumpul di Abu Bakar sama teman-teman. Tentu karena keresahan yang sama terus kita coba untuk menunjukkan ekspresi ini, menunjukkan keresahan ini dengan cara kita masing-masing tadi juga dari teman-teman banyak sekali orasi menunjukkan bagaimana hal-hal yang kami kecewakan itu disampaikan di sana dan tuntutan seperti itu juga," katanya ditemui di sela-sela aksi.
Sama seperti yang lainnya, Alam juga memiliki banyak keresahan terkait situasi saat ini, yang sebetulnya menjadi suatu tindakan atas hasil akumulasi dari peristiwa sebelumnya.
"Cuma yang baru-baru ini itu suatu hal yang sifatnya mengangkangi (hukum) itu, karena sudah suatu putusan yang final dan mengikat dari putusan MK. Tapi adanya tindak lanjut dari parlemen dari DPR yang menganulir putusan yang final tersebut. Jadi hal itu kami rasa sudah sepatutnya kami bela, bahwa konstitusi harus ditegakkan dan hukum juga harus menjadi dasar, dasar bagaimana kita bisa bergerak dalam negara ini," ujarnya.
Disinggung soal keikutsertaannya, Alam mengaku datang atas inisiatif sendiri. Ia menegaskan bahwa tidak ada campur tangan siapapun termasuk sang ayah dalam aksinya ini.
"Oh ya, Inisiatif, mungkin yang membedakan ya, saya dengan pihak sana saya tidak disuruh-suruh lah sama orangtua," ujarnya.
Alam juga siap kembali lagi turun e jalan untuk mengekspresikan keresahan-keresahan atas permasalahan bangsa. Ia juga menilai aksi-aksi semacam ini perlu dilakukan secara berulang sampai tuntutan-tuntutan itu dikabulkan.
"Kalau misalkan hanya aksi sekali-sekali saja ya, saya rasa itu menjadi suatu tindakan yang belum cukup kuat, makanya kita harus bersama-sama menyatukan kekuatan kolektif dan terus kontinu sehingga tuntutan yang kami inginkan itu terkabul," tandasnya.
(shf)
tulis komentar anda