Baru Bisa Main Medsos, IRT di Pangkalan Bun Diduga Dibawa Kabur Laki-laki
Selasa, 25 Agustus 2020 - 19:06 WIB
Diduga berkenalan dengan seorang pria melalui media sosial ( medsos ) Facebook (FB) dan kemudian terbujuk rayu, seorang ibu rumah tangga di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimatan Tengah menghilang tanpa jejak sekitar 10 hari.
Erdawati (40) warga Jalan GM Arsyad, Kelurahan Baru, Kecamatan Arut Selatan menghilang tanpa jejak sejak Sabtu 15 Agustus 2020 sekitar pukul 08.00 WIB. Istri dari Hasan (43) itu baru mengenal FB sekitar satu bulan terakhir sebelum menghilang. Diduga kuat Erdawati terbujuk rayu laki laki di FB dan pergi menghilang begitu saja.
(Baca juga: Akhiri Dinasti Politik, 7 Parpol Berkoalisi Dukung Dadang-Syahrul Gunawan)
"Jadi sama sekali tidak ada persoalan rumah tangga sebelumnya. Bahkan Pak Hasan dan enam anaknya (4 laki laki dewasa dan 2 perempuan masih kecil) juga tidak menemukan gelagat aneh sebelum Erdawati menghilang," ujar Inna Herlina mewakili pihak keluarga yang juga ponakan suami Erdawati, saat di temui MNC Media di rumahnya, Selasa sore (25/8/2020). (Baca juga: Ini Sosok Oknum Pegawai Kemenhub Bali Pembawa 3 Kg Sabu)
Dua anak peremuan yang masih kecil, yakni Aulia (10) dan Yuli (8) hingga hari ini tak doyan makan karena terus mencari ibunya. "Bahkan keduanya terus mengalami sakit demam. Namanya anak kecil ditinggal ibunya tanpa sebab,” ujarnya.
Inna menjelaskan, jika memang tantenya itu sengaja kabur dengan laki laki lain akan lebih baik jujur daripada meninggalkan tanpa sebab anak anaknya. "Biar cepat selesai masalahnya, jika memang sudah tidak suka dengan paman saya (Hasan) mending ngomong baik baik. Pak Hasan akan menerima semua keputusan istrinya," tandasnya.
Dia menceritakan, pada Sabtu 15 Agustus 2020 pagi sekitar pukul 08.00 WIB dengan mengenakan rok panjang bermotif dan kerudung warna merah muda, Erdawati pamit sama anak anaknya untuk pergi mencari pekerjaan di sebuah rumah makan di Jalan Ahmad Yani.
"Tante saya itu perginya pagi pamit anak anaknya yang kecil. Saat itu Pak Hasan sudah di kebun untuk berladang. Dari rumah jalan kaki saja. Diduga di luar jalan sudah ada yang menjemput. Nomor HP-nya sudah tidak aktif sejak menghilang hingga sekarang," ujarnya.
Dua hari pascahilang yakni sekitar 17 Agustus 2020, suami Erdawati, Hasan sudah membuat laporan ke Polres Kobar. "Namun hingga hari ini belum ada tanda tanda ditemukan," katanya.
Erdawati (40) warga Jalan GM Arsyad, Kelurahan Baru, Kecamatan Arut Selatan menghilang tanpa jejak sejak Sabtu 15 Agustus 2020 sekitar pukul 08.00 WIB. Istri dari Hasan (43) itu baru mengenal FB sekitar satu bulan terakhir sebelum menghilang. Diduga kuat Erdawati terbujuk rayu laki laki di FB dan pergi menghilang begitu saja.
(Baca juga: Akhiri Dinasti Politik, 7 Parpol Berkoalisi Dukung Dadang-Syahrul Gunawan)
"Jadi sama sekali tidak ada persoalan rumah tangga sebelumnya. Bahkan Pak Hasan dan enam anaknya (4 laki laki dewasa dan 2 perempuan masih kecil) juga tidak menemukan gelagat aneh sebelum Erdawati menghilang," ujar Inna Herlina mewakili pihak keluarga yang juga ponakan suami Erdawati, saat di temui MNC Media di rumahnya, Selasa sore (25/8/2020). (Baca juga: Ini Sosok Oknum Pegawai Kemenhub Bali Pembawa 3 Kg Sabu)
Dua anak peremuan yang masih kecil, yakni Aulia (10) dan Yuli (8) hingga hari ini tak doyan makan karena terus mencari ibunya. "Bahkan keduanya terus mengalami sakit demam. Namanya anak kecil ditinggal ibunya tanpa sebab,” ujarnya.
Inna menjelaskan, jika memang tantenya itu sengaja kabur dengan laki laki lain akan lebih baik jujur daripada meninggalkan tanpa sebab anak anaknya. "Biar cepat selesai masalahnya, jika memang sudah tidak suka dengan paman saya (Hasan) mending ngomong baik baik. Pak Hasan akan menerima semua keputusan istrinya," tandasnya.
Dia menceritakan, pada Sabtu 15 Agustus 2020 pagi sekitar pukul 08.00 WIB dengan mengenakan rok panjang bermotif dan kerudung warna merah muda, Erdawati pamit sama anak anaknya untuk pergi mencari pekerjaan di sebuah rumah makan di Jalan Ahmad Yani.
"Tante saya itu perginya pagi pamit anak anaknya yang kecil. Saat itu Pak Hasan sudah di kebun untuk berladang. Dari rumah jalan kaki saja. Diduga di luar jalan sudah ada yang menjemput. Nomor HP-nya sudah tidak aktif sejak menghilang hingga sekarang," ujarnya.
Dua hari pascahilang yakni sekitar 17 Agustus 2020, suami Erdawati, Hasan sudah membuat laporan ke Polres Kobar. "Namun hingga hari ini belum ada tanda tanda ditemukan," katanya.
(shf)
tulis komentar anda