Menakar Peluang Repol-Ardo di Pilkada Kampar 2024
Sabtu, 17 Agustus 2024 - 22:20 WIB
Dia berpendapat, jika keterwakilan suku-suku yang ada di Kampar tidak bisa dipaksakan dalam koalisi, maka representasi wilayah juga harus menjadi pertimbangan para kandidat. Sebagai contoh, di Kampar ada wilayah Rantau Kampar Kiri, ada wilayah Tapung Raya, ada wilayah XIII Koto, kemudian ada wilayah Siak Hulu, Bangkinang 5 Koto, Tambang dan Siak Hulu.
"Pemilih di wilayah Kampar Kiri tentu akan pro kepada tokoh dari wilayah mereka, sebaliknya orang di wilayah Tapung Raya cenderung akan memilih tokoh dari wilayah mereka sendiri. Tentu duet atas dasar pertimbangan representasi wilayah sangat penting bila calon ingin peluang kemenangan lebih besar," ujar Tito.
Tito menganalisis pertarungan diprediksi akan berlangsung ketat di jalur tengah. Mengingat ramainya calon dari jalur tengah atau wilayah 5 Koto, maka pertarungan akan panas, bahkan para kandidat justru akan saling bunuh di jalur tengah tersebut.
"Coba kita lihat peta representasi teritorial kandidat Bupati Kampar berikut ini," ujarnya.
Secara garis besar nama-nama yang bakal ikut bertarung di ajang Pilbup kali ini mayoritas dari jalur tengah, ada Edwin Pratama Putra, Yusri, Ahmad Yuzar, Yuyun Hidayat, dan Misharti, termasuk Ardo pun dari jalur yang sama, yaitu dari jalur tengah.
"Edwin Pratama Putra yang berasal dari Bangkinang, Yuyun Hidayat berasal dari Tambang. Terakhir ada Yusri dan Ardo juga dari Bangkinang. Mereka mereka ini merupakan kandidat representasi jalur tengah," imbuhnya.
Dengan situasi peta politik yang demikian, calon representasi teritorial tengah ini diprediksi tak satu pun yang bisa memenangkan pertempuran. Mereka justru akan saling "bunuh", sehingga kandidat dari teritorial kanan ataupun kiri yang akan berpeluang besar keluar sebagai pemenangnya.
Tapi, lanjut dia, dengan satu syarat, calon representasi teritorial kiri maupun kanan harus bisa memaksimalkan dukungan di basis mereka masing-masing.
"Dari peta yang saya uraikan tadi, maka secara matematis, duet Repol - Ardo peluang menangnya lebih besar ketimbang Yusri Ardo. Karena duet Repol - Ardo gabungan wilayah Kampar Kiri dan Kampar bagian tengah, sementara Yusri - Ardo dari wilayah dan suku yang sama, kampungnya pun sama, yaitu sama sama dari Kenegerian Bangkinang," ungkapnya.
Dia melanjutkan, belum lagi perpaduan Repol dan Ardo juga mewakili partai yang memiliki basis kuat di Kampar. Partai Golkar dan Demokrat adalah partai yang pernah berkuasa di Kampar dan kesan masyarakat pun cukup baik selama daerah ini dipimpin oleh kader kedua partai tersebut.
"Pemilih di wilayah Kampar Kiri tentu akan pro kepada tokoh dari wilayah mereka, sebaliknya orang di wilayah Tapung Raya cenderung akan memilih tokoh dari wilayah mereka sendiri. Tentu duet atas dasar pertimbangan representasi wilayah sangat penting bila calon ingin peluang kemenangan lebih besar," ujar Tito.
Tito menganalisis pertarungan diprediksi akan berlangsung ketat di jalur tengah. Mengingat ramainya calon dari jalur tengah atau wilayah 5 Koto, maka pertarungan akan panas, bahkan para kandidat justru akan saling bunuh di jalur tengah tersebut.
"Coba kita lihat peta representasi teritorial kandidat Bupati Kampar berikut ini," ujarnya.
Secara garis besar nama-nama yang bakal ikut bertarung di ajang Pilbup kali ini mayoritas dari jalur tengah, ada Edwin Pratama Putra, Yusri, Ahmad Yuzar, Yuyun Hidayat, dan Misharti, termasuk Ardo pun dari jalur yang sama, yaitu dari jalur tengah.
"Edwin Pratama Putra yang berasal dari Bangkinang, Yuyun Hidayat berasal dari Tambang. Terakhir ada Yusri dan Ardo juga dari Bangkinang. Mereka mereka ini merupakan kandidat representasi jalur tengah," imbuhnya.
Dengan situasi peta politik yang demikian, calon representasi teritorial tengah ini diprediksi tak satu pun yang bisa memenangkan pertempuran. Mereka justru akan saling "bunuh", sehingga kandidat dari teritorial kanan ataupun kiri yang akan berpeluang besar keluar sebagai pemenangnya.
Tapi, lanjut dia, dengan satu syarat, calon representasi teritorial kiri maupun kanan harus bisa memaksimalkan dukungan di basis mereka masing-masing.
"Dari peta yang saya uraikan tadi, maka secara matematis, duet Repol - Ardo peluang menangnya lebih besar ketimbang Yusri Ardo. Karena duet Repol - Ardo gabungan wilayah Kampar Kiri dan Kampar bagian tengah, sementara Yusri - Ardo dari wilayah dan suku yang sama, kampungnya pun sama, yaitu sama sama dari Kenegerian Bangkinang," ungkapnya.
Dia melanjutkan, belum lagi perpaduan Repol dan Ardo juga mewakili partai yang memiliki basis kuat di Kampar. Partai Golkar dan Demokrat adalah partai yang pernah berkuasa di Kampar dan kesan masyarakat pun cukup baik selama daerah ini dipimpin oleh kader kedua partai tersebut.
tulis komentar anda