5 Fakta Dokter Muda PPDS Anestesi FK Undip Bunuh Diri di Semarang
Kamis, 15 Agustus 2024 - 13:19 WIB
SEMARANG - Kematian tragis dokter muda berinisial ARL (30) di Semarang, Jawa Tengah mengejutkan publik. Dokter ARL, yang sedang menjalani Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi di Universitas Diponegoro ini diduga bunuh diri.
Belakangan korban yang bertugas di RSUP dr. Kariadi Semarang diketahui bunuh diri dengan menyuntikkan obat penenang. Kasus ini memicu spekulasi bahwa korban mengalami tekanan dari beban kerja dan dugaan perundungan.
Berikut lima fakta yang dirangkum SINDOnews:
Dokter ARL ditemukan meninggal di kamar kosnya di Lempongsari, Kota Semarang, Senin (12/8/2024) sekitar pukul 23.00 WIB. Jenazahnya pertama kali ditemukan oleh sang kekasih dan ibu kos.
Setelah mendapatkan kabar duka, kedua orang tua korban segera datang ke Semarang dan membawa jenazah tanpa dilakukan autopsi.
Kematian ARL berawal dari kekhawatiran kekasihnya, yang merasa cemas karena korban tidak dapat dihubungi. Sang kekasih meminta bantuan teman di Semarang untuk memeriksa kos di Tembalang, namun korban ternyata tidak ada di sana.
Akhirnya, kekasihnya pergi ke kos korban di Lempongsari dan mendapati korban sudah tak bernyawa. Saat ditemukan, kamar kos ARL terkunci dari dalam. Kekasihnya dan ibu kos berusaha membuka pintu dengan kunci cadangan, tetapi tidak berhasil.
Belakangan korban yang bertugas di RSUP dr. Kariadi Semarang diketahui bunuh diri dengan menyuntikkan obat penenang. Kasus ini memicu spekulasi bahwa korban mengalami tekanan dari beban kerja dan dugaan perundungan.
Berikut lima fakta yang dirangkum SINDOnews:
1. Meninggal Dalam Kos
Dokter ARL ditemukan meninggal di kamar kosnya di Lempongsari, Kota Semarang, Senin (12/8/2024) sekitar pukul 23.00 WIB. Jenazahnya pertama kali ditemukan oleh sang kekasih dan ibu kos.
Setelah mendapatkan kabar duka, kedua orang tua korban segera datang ke Semarang dan membawa jenazah tanpa dilakukan autopsi.
2. Kecurigaan Kekasih
Kematian ARL berawal dari kekhawatiran kekasihnya, yang merasa cemas karena korban tidak dapat dihubungi. Sang kekasih meminta bantuan teman di Semarang untuk memeriksa kos di Tembalang, namun korban ternyata tidak ada di sana.
Akhirnya, kekasihnya pergi ke kos korban di Lempongsari dan mendapati korban sudah tak bernyawa. Saat ditemukan, kamar kos ARL terkunci dari dalam. Kekasihnya dan ibu kos berusaha membuka pintu dengan kunci cadangan, tetapi tidak berhasil.
tulis komentar anda