Susu Kental Manis Masih Banyak Dijadikan Susu Anak di Maluku
Kamis, 01 Agustus 2024 - 18:02 WIB
AMBON - Masyarakat masih banyak menggunakan susu kental manis untuk dijadikan susu bagi anak-anak mereka. Hal itu salah satunya ditemukan rombongan Muslimat NU mengunjungi Kampung Baru, Negeri Laha, Kota Ambon, Maluku.
Kunjungan itu sekaligus edukasi langsung ke masyarakat yang memiliki anak atau anggota keluarga yang terindikasi stunting ataupun gizi buruk.
Edukasi itu di antaranya dilakukan Ketua Majelis Kesehatan Muslimat NU, Erna Yulia Sofihara di Kota Ambon, pada pertengahan Juli 2024 lalu. Organisasi perempuan di bawah naungan NU ini menemui sejumlah keluarga untuk menggali kebiasaan makan anak dan sekaligus mengedukasi orang tua mengenai makanan bergizi. Keluarga Husna adalah salah satunya.
Dilihat dari catatan penimbangan berat dan tinggi badan pada buku KIA, putri bungsu Husna ini tidak termasuk kategori stunting ataupun gizi buruk. Hanya saja untuk anak seusianya, berat badannya masuk dalam kategori kurang.
“Saya baru saja selesai suapi anak, kalau makan maunya sambil main,” ujar Husna sambil menyalami satu-persatu perwakilan Muslimat NU.
Dari penuturan Husna, putrinya termasuk anak yang tidak susah makan, semua yang dihidangkan di lahapnya.
“Anak saya suka sayur, semua lauk juga suka, kita juga sering makan ikan. Kadang-kadang saya belikan susu yang kotak rasa strawberry atau cokelat. Kalau jajannya sehari-hari paling cuma permen-permen ini,” beber Husna sambil menunjuk permen warna warni dalam genggaman anaknya.
Kunjungan itu sekaligus edukasi langsung ke masyarakat yang memiliki anak atau anggota keluarga yang terindikasi stunting ataupun gizi buruk.
Edukasi itu di antaranya dilakukan Ketua Majelis Kesehatan Muslimat NU, Erna Yulia Sofihara di Kota Ambon, pada pertengahan Juli 2024 lalu. Organisasi perempuan di bawah naungan NU ini menemui sejumlah keluarga untuk menggali kebiasaan makan anak dan sekaligus mengedukasi orang tua mengenai makanan bergizi. Keluarga Husna adalah salah satunya.
Dilihat dari catatan penimbangan berat dan tinggi badan pada buku KIA, putri bungsu Husna ini tidak termasuk kategori stunting ataupun gizi buruk. Hanya saja untuk anak seusianya, berat badannya masuk dalam kategori kurang.
“Saya baru saja selesai suapi anak, kalau makan maunya sambil main,” ujar Husna sambil menyalami satu-persatu perwakilan Muslimat NU.
Dari penuturan Husna, putrinya termasuk anak yang tidak susah makan, semua yang dihidangkan di lahapnya.
“Anak saya suka sayur, semua lauk juga suka, kita juga sering makan ikan. Kadang-kadang saya belikan susu yang kotak rasa strawberry atau cokelat. Kalau jajannya sehari-hari paling cuma permen-permen ini,” beber Husna sambil menunjuk permen warna warni dalam genggaman anaknya.
tulis komentar anda