UNDP Bantu Bangun Saluran Kawasan Mata Air Lokok Greneng Sambik Elen
Minggu, 23 Agustus 2020 - 19:22 WIB
"Mari kita jadi orang yang pandai bersyukur, karena dibantu pemerintah untuk membangunkan kita rumah. Harapan tyang (baca: saya) ada dua. Pertama, pembangunan sarana air bersih ini tepat waktu. Kedua, rawat dengan baik sarana air ini sehingga bisa dimanfaatkan oleh anak-anak kita pada masa mendatang," imbuhnya.
Dalam pada itu, perwakilan Paluma mitra UNDP Drs. Nanang Priana menyampaikan mewakili UNDP memintah maaf karena jadwal kegiatan itu berubah sehingga berbenturan dengan jadwal di tempat lain. Sehingga pihak Paluma yang mewakili UNDP.
Dikatakan program Paluma kemitraan UNDP di Desa Sambik Elen berupa kontruksi infrastruktur untuk kemaslahatan atau perbaikan penghidupan berkelanjutan.
Menurut Nanang, ada empat komponen jenis kegiatan UNDP di KLU, yaitu komponen infrastruktur dengan membangun jaringan air bersih dari Lokok Greneng sepanjang 2 km, pendampingan ekonomi produktif seperti kelompok-kelompok masyarakat terutama pengelolan pertanian, pengurangan resiko bencana dengan mendorong masyarakat senantiasa mengingat prosedur kesehatan, serta pemberdayaan kelompok penyandang disabilitas.
"Mewakili teman-teman Desa Sambik Elen Kecamatan Bayan dan Desa Genggelang Kecamatan Gangga khusus kelompok penjahit menyampaikan terima kasih kepada Pemda Lombok Utara, karena diberikan kesempatan membuat masker untuk gugus Covid-19 Lombok Utara," ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Desa Sambik Elen Muhammad Katur menginformasikan bahwa sumber Mata Air Lokok Greneng berasal dari Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). Pemdes Sambik Elen, kata Katur, sudah bersurat kepada Pengelola TNGR.
"Insya Allah air ini akan dinikmati oleh 3 sampai 4 dusun. Kami juga mohon sistem pengelolan sumber mata air perlu sistem yang baku agar dapat meningkat tata kelola dan sasarannya. Saya menawarkan seperti PDAM Desa. Selama ini kami sudah keliling di lima sumber mata air yang ada di wilayah Desa Sambik Elen maupun wilayah TNGR. Insya Allah mencukupi," jelasnya.
Dikatakan Katur, saat ini pengelolaan sumber mata air Lokok Greneng masih manual sehingga perlu ditingkatkan sistem pengelolaannya. Diinformasikan juga oleh kades dua periode itu, bahwa khusus untuk masyarakat Desa Sambik Elen berobat ke dokter gratis atau tidak berbayar.
"Akan tetapi lewat kesempatam ini saya imbau masyarakat supaya kita bersama-sama memelihara dan melindungi sumber mata air ini khususnya yang di desa kita," imbau Kades Sambik Elen itu.
Katur juga menekankan jika ada perbuatan penebangan pohon oleh oknum tertentu hendaknya saling bekerja sama melakukan pencegahan. "Supaya mata air kita ini tetap terlindungi, begitu juga keamanan, mari kita saling jaga. Kami dari Pemdes akan terus mencari dan mengelola sumber-sumber mata air yang ada guna kemaslahatan masyarakat Desa Sambik Elen," pungkasnya.
Dalam pada itu, perwakilan Paluma mitra UNDP Drs. Nanang Priana menyampaikan mewakili UNDP memintah maaf karena jadwal kegiatan itu berubah sehingga berbenturan dengan jadwal di tempat lain. Sehingga pihak Paluma yang mewakili UNDP.
Dikatakan program Paluma kemitraan UNDP di Desa Sambik Elen berupa kontruksi infrastruktur untuk kemaslahatan atau perbaikan penghidupan berkelanjutan.
Menurut Nanang, ada empat komponen jenis kegiatan UNDP di KLU, yaitu komponen infrastruktur dengan membangun jaringan air bersih dari Lokok Greneng sepanjang 2 km, pendampingan ekonomi produktif seperti kelompok-kelompok masyarakat terutama pengelolan pertanian, pengurangan resiko bencana dengan mendorong masyarakat senantiasa mengingat prosedur kesehatan, serta pemberdayaan kelompok penyandang disabilitas.
"Mewakili teman-teman Desa Sambik Elen Kecamatan Bayan dan Desa Genggelang Kecamatan Gangga khusus kelompok penjahit menyampaikan terima kasih kepada Pemda Lombok Utara, karena diberikan kesempatan membuat masker untuk gugus Covid-19 Lombok Utara," ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Desa Sambik Elen Muhammad Katur menginformasikan bahwa sumber Mata Air Lokok Greneng berasal dari Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). Pemdes Sambik Elen, kata Katur, sudah bersurat kepada Pengelola TNGR.
"Insya Allah air ini akan dinikmati oleh 3 sampai 4 dusun. Kami juga mohon sistem pengelolan sumber mata air perlu sistem yang baku agar dapat meningkat tata kelola dan sasarannya. Saya menawarkan seperti PDAM Desa. Selama ini kami sudah keliling di lima sumber mata air yang ada di wilayah Desa Sambik Elen maupun wilayah TNGR. Insya Allah mencukupi," jelasnya.
Dikatakan Katur, saat ini pengelolaan sumber mata air Lokok Greneng masih manual sehingga perlu ditingkatkan sistem pengelolaannya. Diinformasikan juga oleh kades dua periode itu, bahwa khusus untuk masyarakat Desa Sambik Elen berobat ke dokter gratis atau tidak berbayar.
"Akan tetapi lewat kesempatam ini saya imbau masyarakat supaya kita bersama-sama memelihara dan melindungi sumber mata air ini khususnya yang di desa kita," imbau Kades Sambik Elen itu.
Katur juga menekankan jika ada perbuatan penebangan pohon oleh oknum tertentu hendaknya saling bekerja sama melakukan pencegahan. "Supaya mata air kita ini tetap terlindungi, begitu juga keamanan, mari kita saling jaga. Kami dari Pemdes akan terus mencari dan mengelola sumber-sumber mata air yang ada guna kemaslahatan masyarakat Desa Sambik Elen," pungkasnya.
tulis komentar anda