Korban Kebakaran Dusun Dasan Lekong Lombok Utara Berharap Dibangunkan Tempat Hunian Sementara
loading...
Korban kebakaran di Dusun Dasan Lekong, Lombok Utara, bertahan di tenda darurat, Rabu (7/10/2020).Foto/iNews/Hari Kasidi
A
A
A
LOMBOK UTARA - Sebanyak 44 jiwa dari 21 KK (kepala keluarga) korban kebakaran di Dusun Dasan Lekong, Desa Sigar Penjalin, Kabupaten Lombok Utara, berharap segera dibangunkan tempat hunian sementara. Pasalnya, akan tiba musim hujan dan mereka khawatir tinggal di tenda darurat tidak aman.
(Baca juga: Tiga Pasang Remaja Pesta Seks di Rumah Kosong, Pemkab Pidie Aceh Minta Diproses Secara Hukum)
Untuk bantuan logistik terus berdatangan. Memasuki hari ketiga pascakebakaran yang meluluhlantakkan 20 unit rumah dan sebuah rumah ibahdah, bantuan terus mengalir.
(Baca juga: Serem, Diduga Ada Hantu di Hotel Tempat Karantina di Bali)
Ani salah seorang warga korban kebakaran, mengaku sudah tidak betah tinggai di tenda darurat. "Sekarang mau masuk musim hujan, kalau bertahan di tenda dadurat berbahaya. Kami berharap dibangunkan hunian sementara," ujar Ani, Rabu (7/10/2020).
Kepala Desa Sigar Penjalin, Zawil Fadili mengatakan, kebakaran bukan hanya berdampak pada 21 KK yang rumahnya ludes terbakar, tetapi juga warga sekitar lokasi kejadian. "Kegiatan prekonomian terhenti, semua merasakan dampaknya," tuturnya.
(Baca juga: Tiga Pasang Remaja Pesta Seks di Rumah Kosong, Pemkab Pidie Aceh Minta Diproses Secara Hukum)
Untuk bantuan logistik terus berdatangan. Memasuki hari ketiga pascakebakaran yang meluluhlantakkan 20 unit rumah dan sebuah rumah ibahdah, bantuan terus mengalir.
(Baca juga: Serem, Diduga Ada Hantu di Hotel Tempat Karantina di Bali)
Ani salah seorang warga korban kebakaran, mengaku sudah tidak betah tinggai di tenda darurat. "Sekarang mau masuk musim hujan, kalau bertahan di tenda dadurat berbahaya. Kami berharap dibangunkan hunian sementara," ujar Ani, Rabu (7/10/2020).
Kepala Desa Sigar Penjalin, Zawil Fadili mengatakan, kebakaran bukan hanya berdampak pada 21 KK yang rumahnya ludes terbakar, tetapi juga warga sekitar lokasi kejadian. "Kegiatan prekonomian terhenti, semua merasakan dampaknya," tuturnya.
(zil)
Lihat Juga :
