UNDP Bantu Bangun Saluran Kawasan Mata Air Lokok Greneng Sambik Elen

Minggu, 23 Agustus 2020 - 19:22 WIB
Bupati Lombok Utara Dr. H. Najmul Akhyar, SH, MH didampingi Penjabat Sekretaris Daerah Drs. HR Nurjati melakukan peletakan batu pertama pembangunan infrastruktur jaringan air bersih kawasan Birisan Nangka Mata Air.
LOMBOK UTARA - Bupati Lombok Utara Dr. H. Najmul Akhyar, SH, MH didampingi Penjabat Sekretaris Daerah Drs. HR Nurjati melakukan peletakan batu pertama pembangunan infrastruktur jaringan air bersih kawasan Birisan Nangka Mata Air Lokok Greneng Idup Dusun Pademare Desa Sambik Elen, Jumat (21/08/2020). Program dukungan terhadap rekonstruksi infrastruktur tersebut, guna pemulihan livelihood (sumber penghidupan berkelanjutan) di KLU.

Najmul Akhyar dalam sambutannya mengatakan hari ini (kemarin-red) sejumlah unsur dan masyarakat melaksanakan sesuatu yang memiliki nilai sejarah bagi anak cucu dan generasi masa depan.

"Apa yang kita lakukan sekarang, bukan hanya kepentingan kita saja, tetapi juga kepentingan anak cucu kita di masa-masa yang akan datang. Ada tiga hal yang dianggap masyarakat sebagai kebutuhan utama yaitu, air, listrik dan jalan. Inilah sebetulnya tugas pemerintah mewujudkannya," terangnya.

Dijelaskan bupati, air penting bagi manusia lantaran berkaitan langsung dengan kehidupan sehari-hari. "Kita harus berterima kasih kepada bapak/ibu dari UNDP dan mitranya, karena proyek ini bisa terlaksana," tuturnya.

Pemda KLU menyambut gembira peletakan batu pertama proyek air bersih tersebut. Sembari berharap proyek infrastruktur dasar ini dapat terselesaikan dalam waktu singkat, sehingga kemanfaatannya bisa dinikmati oleh masyarakat Desa Sambik Elen secepatnya. Saat ini, tambahnya, Desa Sambik Elen cukup potensial, lantaran didukung jalan yang sudah bagus.



"Jalan ini sangat diinginkan oleh masyarakat. Alhamdullah sudah bagus sekarang dilengkapi dengan sarana air bersih. Suatu saat jika di sini kita jadikan pos pendakian, maka ini terobosan tepat. Mari kita coba terus berikhtiar untuk membangun Lombok Utara khususnya di Desa Sambik Elen ini," ajak bupati.

"Tadi saya mendengar masyarakat menerima air secara gratis, maka harus ada sumber pembiayaan dari ADD atau Dana Desa (DD). Menurut saya kegagalan kita melakukan pengelolaan air, karena tidak terkontrol," imbuh orang nomor satu di KLU itu.

Bupati lantas menyarankan, kalau air tersebut digratiskan kepada masyarakat, maka perlu ada sumber pembiayaan. Paling tidak, katanya, perlu ditentukan batas maksimal penggunaan air secara gratis. Dimisalkan batas maksimal penggunaan air 10 liter perhari. Jika penggunaan perhari lebih dari takaran itu, pengguna membayar sejumlah kelebihan yang digunakan.

Bupati Najmul juga menjelaskan pemerintah daerah KLU, terus berikhtiar menyelesaikan pembangunan yang belum terselesaikan dengan maksimal, sesuai kemampuan pemda. Diakui Bupati Najmul, pihaknya tentu tidak sempurna seraya mengajak semua pihak mengomunikasikannya dengan baik. Terlebih lagi, sambungnya, saat ini momentum menjelang Pilkada, ia mengajak semua elemen agar cerdas menerima informasi yang disampaikan oleh siapa pun.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More