Makam Mbah Moen di Ma'la Makkah yang Selalu Ramai Dikunjungi Peziarah saat Musim Haji
Selasa, 11 Juni 2024 - 10:47 WIB
MAKKAH - Makam KH Maimoen Zubair di Al Ma’la, Makkah, Arab Saudi ramai dikunjungi peziarah dari Indonesia saat musim haji. Makam pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar, Sarang, Rembang itu tak pernah sepi didatangi jemaah haji Indonesia.
Makam Mbah Moen –sapaan KH Maimoen Zubair– selalu ramai terutama setiap selesai salat Subuh. Jarak kompleks pemakaman Al Ma'la tak begitu jauh dari Masjidilharam.
Hanya sekitar 1 km di sebelah utara Kakbah. Dari terminal bus Syib Amir, tinggal berjalan kaki sekitar 500 meter.
Bahkan bila kita mengetik: Makam Mbah Moen di Google Map, langsung muncul lokasi pemakaman tersebut. Kita tinggal mengikuti petunjuk pada peta. Dijamin tidak kesasar.
Untuk mencari makam Mbah Moen di kompleks pemakaman juga tidak sulit. Tanya saja petugas kebersihan di makam tersebut.
"Setiap hari jemaah dari Indonesia datang menanyakan makam Mbah Moen," ujar Abdurrahman, petugas kebersihan di kompleks pemakaman Al Ma'la kepada tim Media Center Haji (MCH) Senin, 10 Juni 2024.
Makam Mbah Moen berada di nomor 151, baris keempat. Kalau ada batu yang sudah pudar catnya, itulah makam Mbah Moen.
Makam Mbah Moen –sapaan KH Maimoen Zubair– selalu ramai terutama setiap selesai salat Subuh. Jarak kompleks pemakaman Al Ma'la tak begitu jauh dari Masjidilharam.
Hanya sekitar 1 km di sebelah utara Kakbah. Dari terminal bus Syib Amir, tinggal berjalan kaki sekitar 500 meter.
Bahkan bila kita mengetik: Makam Mbah Moen di Google Map, langsung muncul lokasi pemakaman tersebut. Kita tinggal mengikuti petunjuk pada peta. Dijamin tidak kesasar.
Untuk mencari makam Mbah Moen di kompleks pemakaman juga tidak sulit. Tanya saja petugas kebersihan di makam tersebut.
"Setiap hari jemaah dari Indonesia datang menanyakan makam Mbah Moen," ujar Abdurrahman, petugas kebersihan di kompleks pemakaman Al Ma'la kepada tim Media Center Haji (MCH) Senin, 10 Juni 2024.
Makam Mbah Moen berada di nomor 151, baris keempat. Kalau ada batu yang sudah pudar catnya, itulah makam Mbah Moen.
Lihat Juga :
tulis komentar anda