Dengan Protokol COVID-19, Sektor Ekonomi Malaysia Buka Lagi 4 Mei
Jum'at, 01 Mei 2020 - 16:09 WIB
PUTRAJAYA - Hampir semua sektor ekonomi di Malaysia akan dibuka kembali mulai Senin (04/05/2020) dengan protokol kesehatan untuk pencegahan penyebaran virus corona baru, COVID-19. Keputusan untuk menghidupkan lagi sektor ekonomi tersebut disampaikan Perdana Menteri (PM) Muhyiddin Yassin dalam pesan Hari Buruh, Jumat (1/5/2020).
"Dengan saran dari Departemen Kesehatan, berdasarkan data yang dikumpulkan, dan protokol yang digariskan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pemerintah telah memutuskan untuk membuka sektor ekonominya dengan hati-hati, sembari menerapkan prosedur operasi standar (SOP) kesehatan yang ketat," katanya.
"Hampir semua sektor ekonomi dan kegiatan bisnis akan diizinkan beroperasi mulai 4 Mei, tergantung pada protokol dan SOP yang diputuskan oleh otoritas," lanjut perdana menteri pengganti Mahathir Mohamad tersebut, seperti dikutip Channel News Asia.
Namun, PM Muhyiddin menjelaskan bahwa beberapa industri dan kegiatan bisnis akan tetap ditutup karena melibatkan pertemuan massal, dan di mana social distancing sulit untuk ditegakkan.
Beberapa kegiatan bisnis yang tetap ditutup itu termasuk bioskop, ruang karaoke, pusat refleksiologi, kelab malam, pasar Ramadhan, pasar raya Idul Fitri, karnaval penjualan, serta semua konferensi dan pameran.
Selain itu, kegiatan olahraga yang melibatkan kontak fisik dan pertemuan massa juga belum boleh dilanjutkan. Ini termasuk sepak bola, rugby, berenang di area umum dan semua olahraga dalam ruangan.
Sementara itu, kegiatan di luar ruangan seperti bulu tangkis, tenis, bersepeda, golf, dan lari dalam kelompok kecil dengan tidak lebih dari 10 orang, akan diizinkan.
Muhyiddin menjelaskan hal itu sebagai perintah kontrol gerakan bersyarat (MCO). Khusus untuk restoran, dengan ruang yang cukup untuk memastikan social distancing antara pelanggan, akan diizinkan untuk dibuka kembali.
Sedangkan kegiatan keagamaan seperti salat Jumat dan salat berjamaah lainnya di masjid tidak akan diizinkan. Perjalanan antarnegara bagian, termasuk untuk kembali ke kota asal untuk perayaan Idul Fitri tidak diperbolehkan.
Muhyiddin juga mengatakan bahwa sekolah dan institusi pendidikan tinggi akan tetap ditutup. "Daftar lengkap kegiatan yang akan dilarang akan tercermin di situs web Dewan Keamanan Nasional," katanya.
"Daftar ini akan ditinjau dari waktu ke waktu tergantung pada jumlah kasus COVID-19," ujarnya. MCO, yang diberlakukan sejak 18 Maret dan diperpanjang tiga kali hingga 12 Mei, bertujuan untuk mengekang penyebaran COVID-19 di Malaysia.
Hingga hari ini, ada total 6.002 kasus infeksi COVID-19 yang dikonfirmasi di Malaysia, di mana 4.171 atau 69,5 persen pasien berhasil disembuhkan. Negara ini mncatat 102 orang meninggal.
"Dengan saran dari Departemen Kesehatan, berdasarkan data yang dikumpulkan, dan protokol yang digariskan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pemerintah telah memutuskan untuk membuka sektor ekonominya dengan hati-hati, sembari menerapkan prosedur operasi standar (SOP) kesehatan yang ketat," katanya.
"Hampir semua sektor ekonomi dan kegiatan bisnis akan diizinkan beroperasi mulai 4 Mei, tergantung pada protokol dan SOP yang diputuskan oleh otoritas," lanjut perdana menteri pengganti Mahathir Mohamad tersebut, seperti dikutip Channel News Asia.
Namun, PM Muhyiddin menjelaskan bahwa beberapa industri dan kegiatan bisnis akan tetap ditutup karena melibatkan pertemuan massal, dan di mana social distancing sulit untuk ditegakkan.
Beberapa kegiatan bisnis yang tetap ditutup itu termasuk bioskop, ruang karaoke, pusat refleksiologi, kelab malam, pasar Ramadhan, pasar raya Idul Fitri, karnaval penjualan, serta semua konferensi dan pameran.
Selain itu, kegiatan olahraga yang melibatkan kontak fisik dan pertemuan massa juga belum boleh dilanjutkan. Ini termasuk sepak bola, rugby, berenang di area umum dan semua olahraga dalam ruangan.
Sementara itu, kegiatan di luar ruangan seperti bulu tangkis, tenis, bersepeda, golf, dan lari dalam kelompok kecil dengan tidak lebih dari 10 orang, akan diizinkan.
Muhyiddin menjelaskan hal itu sebagai perintah kontrol gerakan bersyarat (MCO). Khusus untuk restoran, dengan ruang yang cukup untuk memastikan social distancing antara pelanggan, akan diizinkan untuk dibuka kembali.
Sedangkan kegiatan keagamaan seperti salat Jumat dan salat berjamaah lainnya di masjid tidak akan diizinkan. Perjalanan antarnegara bagian, termasuk untuk kembali ke kota asal untuk perayaan Idul Fitri tidak diperbolehkan.
Muhyiddin juga mengatakan bahwa sekolah dan institusi pendidikan tinggi akan tetap ditutup. "Daftar lengkap kegiatan yang akan dilarang akan tercermin di situs web Dewan Keamanan Nasional," katanya.
"Daftar ini akan ditinjau dari waktu ke waktu tergantung pada jumlah kasus COVID-19," ujarnya. MCO, yang diberlakukan sejak 18 Maret dan diperpanjang tiga kali hingga 12 Mei, bertujuan untuk mengekang penyebaran COVID-19 di Malaysia.
Hingga hari ini, ada total 6.002 kasus infeksi COVID-19 yang dikonfirmasi di Malaysia, di mana 4.171 atau 69,5 persen pasien berhasil disembuhkan. Negara ini mncatat 102 orang meninggal.
(don)
tulis komentar anda