Ratusan Balita Terpapar Flu Singapura, Warga Jember Waspada!
Kamis, 30 Mei 2024 - 08:00 WIB
JEMBER - Ratusan balita di Jember terpapar Flu Singapura sejak awal tahun 2024 hingga Mei 2024. Sebanyak 226 kasus telah tercatat, dengan mayoritas penderitanya adalah anak-anak berusia 1 hingga 5 tahun.
“Ada 226 kasus Flu Singapura, kabanyakan balita,” kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Jember Rita Wahyuningsih, Kamis (30/5/2024).
Meskipun sebagian besar memerlukan perawatan jalan, para penderita mendapatkan penanganan medis cepat baik dari rumah sakit maupun puskesmas. Flu Singapura disebabkan oleh virus bernama Enterovirus yang menyerang tangan, mulut, dan telapak kaki.
Gejala yang muncul pada penderita biasanya mirip dengan sariawan di mulut, bintik-bintik kemerahan pada telapak tangan dan kaki, yang kemudian melepuh. Penyakit ini umumnya diawali dengan demam, batuk, dan sakit tenggorokan biasa.
Meskipun Flu Singapura tidak mematikan, kewaspadaan tetap diperlukan untuk memeranginya. Menjaga kebersihan lingkungan, personal higienis, dan asupan nutrisi yang baik.
Jika kondisi tubuh penderita baik, penyakit ini sembuh dengan sendirinya dalam waktu maksimal 10 hari. Rita mengatakan, balita usia 1 hingga 5 tahun merupakan populasi yang rentan terhadap penyakit ini.
Oleh karena itu, jika anak mengalami gejala seperti yang disebutkan di atas, orang tua diimbau untuk segera membawa mereka ke rumah sakit, fasilitas kesehatan, atau puskesmas.
“Ada 226 kasus Flu Singapura, kabanyakan balita,” kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Jember Rita Wahyuningsih, Kamis (30/5/2024).
Meskipun sebagian besar memerlukan perawatan jalan, para penderita mendapatkan penanganan medis cepat baik dari rumah sakit maupun puskesmas. Flu Singapura disebabkan oleh virus bernama Enterovirus yang menyerang tangan, mulut, dan telapak kaki.
Gejala yang muncul pada penderita biasanya mirip dengan sariawan di mulut, bintik-bintik kemerahan pada telapak tangan dan kaki, yang kemudian melepuh. Penyakit ini umumnya diawali dengan demam, batuk, dan sakit tenggorokan biasa.
Meskipun Flu Singapura tidak mematikan, kewaspadaan tetap diperlukan untuk memeranginya. Menjaga kebersihan lingkungan, personal higienis, dan asupan nutrisi yang baik.
Jika kondisi tubuh penderita baik, penyakit ini sembuh dengan sendirinya dalam waktu maksimal 10 hari. Rita mengatakan, balita usia 1 hingga 5 tahun merupakan populasi yang rentan terhadap penyakit ini.
Oleh karena itu, jika anak mengalami gejala seperti yang disebutkan di atas, orang tua diimbau untuk segera membawa mereka ke rumah sakit, fasilitas kesehatan, atau puskesmas.
tulis komentar anda