5 Fakta Suku Togutil, Penghuni Hutan Halmahera yang Mengejutkan
Senin, 27 Mei 2024 - 17:02 WIB
Sebagaimana statusnya, kehidupan masyarakat suku Togutil masih sederhana dan masih jauh dari teknologi. Namun, mereka tetap mempertahankan nilai-nilai tradisionalnya.
Suku Togutil menggantungkan hidupnya pada hutan. Hal ini membuat mereka memiliki pola hidup nomaden atau berpindah-pindah di pedalaman hutan-hutan Halmahera.
Mengutip jurnal berjudul “Kebiasaan Belajar Anak Dalam Keluarga Suku Togutil Halmahera Timur” karya Wawan Suprianto, dkk dari Universitas Negeri Malang, mata pencaharian suku ini adalah berburu, menangkap ikan, mengumpulkan hasil hutan, serta memanfaatkan sagu sebagai sumber makanan utama.
Apabila persediaan mereka menjadi berkurang, biasanya suku Togutil akan berpindah dari tempat mereka tinggal ke daerah yang baru. Maka tak heran jika kehidupannya selalu berpindah-pindah tempat.
Pada komunikasinya, masyarakat suku Togutil biasa menggunakan bahasa Tobelo. Mereka pun memakai bahasa yang sama dengan penduduk pesisir, orang Tabelo.
Pada kepercayaannya, suku ini percaya keberadaan roh yang menempati seluruh alam lingkungan. Hal ini mengacu pada Jou Ma Dutu, pemilik alam semesta yang biasa disebut juga dengan "o -gokiri- moi" yang berarti jiwa atau nyawa.
Selain itu, masyarakat Togutil juga meyakini roh orang yang sudah meninggal tetap bersemayam di rumah. Roh tadi akan senantiasa mengawasi dan menjaga anak cucunya.
2. Hidup Nomaden dan Mengandalkan Hutan
Suku Togutil menggantungkan hidupnya pada hutan. Hal ini membuat mereka memiliki pola hidup nomaden atau berpindah-pindah di pedalaman hutan-hutan Halmahera.
Mengutip jurnal berjudul “Kebiasaan Belajar Anak Dalam Keluarga Suku Togutil Halmahera Timur” karya Wawan Suprianto, dkk dari Universitas Negeri Malang, mata pencaharian suku ini adalah berburu, menangkap ikan, mengumpulkan hasil hutan, serta memanfaatkan sagu sebagai sumber makanan utama.
Apabila persediaan mereka menjadi berkurang, biasanya suku Togutil akan berpindah dari tempat mereka tinggal ke daerah yang baru. Maka tak heran jika kehidupannya selalu berpindah-pindah tempat.
3. Bahasa Suku Togutil
Pada komunikasinya, masyarakat suku Togutil biasa menggunakan bahasa Tobelo. Mereka pun memakai bahasa yang sama dengan penduduk pesisir, orang Tabelo.
4. Kepercayaan dan Tradisi Suku Togutil
Pada kepercayaannya, suku ini percaya keberadaan roh yang menempati seluruh alam lingkungan. Hal ini mengacu pada Jou Ma Dutu, pemilik alam semesta yang biasa disebut juga dengan "o -gokiri- moi" yang berarti jiwa atau nyawa.
Selain itu, masyarakat Togutil juga meyakini roh orang yang sudah meninggal tetap bersemayam di rumah. Roh tadi akan senantiasa mengawasi dan menjaga anak cucunya.
tulis komentar anda