5 Fakta Suku Togutil, Penghuni Hutan Halmahera yang Mengejutkan
loading...
A
A
A
SUKU Togutil merupakan sebuah kelompok etnis yang mendiami Hutan Halmahera, Maluku Utara. Pada kehidupannya, mereka tinggal secara nomaden atau berpindah-pindah tempat.
Baru-baru ini, viral sebuah video yang memperlihatkan tiga orang dari Suku Togutil mendatangi pekerja di lokasi tambang di Maluku Utara. Mereka terdiri dari tiga orang, masing-masing dua perempuan dan satu laki-laki.
Pada kedatangannya, mereka kemudian disambut oleh para penambang. Kemudian, ada pula foto yang memperlihatkan bahwa tiga orang itu sedang diajak untuk makan.
Lebih jauh, apa itu sebenarnya suku Togutil? Diolah dari berbagai sumber, Senin (27/5/2024), simak sederet faktanya berikut untuk mengenalnya.
Suku Togutil dikenal sebagai komunitas etnis yang mendiami pedalaman hutan Halmahera, Maluku Utara. Pada kehidupannya, suku ini masih jauh dari dunia luar.
Pada penyebutannya, suku Togutil biasa disebut juga sebagai suku Tobelo Dalam. Mereka biasanya bermukim di kawasan hutan Halmahera Timur.
Sebagaimana statusnya, kehidupan masyarakat suku Togutil masih sederhana dan masih jauh dari teknologi. Namun, mereka tetap mempertahankan nilai-nilai tradisionalnya.
Suku Togutil menggantungkan hidupnya pada hutan. Hal ini membuat mereka memiliki pola hidup nomaden atau berpindah-pindah di pedalaman hutan-hutan Halmahera.
Mengutip jurnal berjudul “Kebiasaan Belajar Anak Dalam Keluarga Suku Togutil Halmahera Timur” karya Wawan Suprianto, dkk dari Universitas Negeri Malang, mata pencaharian suku ini adalah berburu, menangkap ikan, mengumpulkan hasil hutan, serta memanfaatkan sagu sebagai sumber makanan utama.
Apabila persediaan mereka menjadi berkurang, biasanya suku Togutil akan berpindah dari tempat mereka tinggal ke daerah yang baru. Maka tak heran jika kehidupannya selalu berpindah-pindah tempat.
Pada komunikasinya, masyarakat suku Togutil biasa menggunakan bahasa Tobelo. Mereka pun memakai bahasa yang sama dengan penduduk pesisir, orang Tabelo.
Pada kepercayaannya, suku ini percaya keberadaan roh yang menempati seluruh alam lingkungan. Hal ini mengacu pada Jou Ma Dutu, pemilik alam semesta yang biasa disebut juga dengan "o -gokiri- moi" yang berarti jiwa atau nyawa.
Selain itu, masyarakat Togutil juga meyakini roh orang yang sudah meninggal tetap bersemayam di rumah. Roh tadi akan senantiasa mengawasi dan menjaga anak cucunya.
Kemudian, Suku Togutil masih mempertahankan nilai-nilai tradisinya. Misalnya, aturan yang berkaitan dengan pengelolaan hutan.
Bagi mereka, hutan adalah anugerah Tuhan yang harus dijaga. Maka dari itu, suku Togutil sangat memelihara alam terutama hutan dan memanfaatkannya dengan baik dalam kesehariannya.
Bukan sekadar menjadi kebutuhan makanan, hasil-hasil hutan juga digunakan pula sebagai obat-obatan tradisional.
Suku Togutil memang masih eksis sampai sekarang. Kendati begitu, keberadaannya yang mendiami hutan Halmahera terancam akibat aktivitas berlebihan dari oknum tak bertanggung jawab terhadap hutan-hutan tempat tinggalnya.
Apabila hutan tempat tinggalnya terus digunduli atau dirusak, suku ini akan terancam keberadaannya. Alasannya tentu karena area tersebut adalah sumber kehidupan mereka.
Itulah sejumlah fakta tentang Suku Togutil yang bisa diketahui.
Baru-baru ini, viral sebuah video yang memperlihatkan tiga orang dari Suku Togutil mendatangi pekerja di lokasi tambang di Maluku Utara. Mereka terdiri dari tiga orang, masing-masing dua perempuan dan satu laki-laki.
Pada kedatangannya, mereka kemudian disambut oleh para penambang. Kemudian, ada pula foto yang memperlihatkan bahwa tiga orang itu sedang diajak untuk makan.
Lebih jauh, apa itu sebenarnya suku Togutil? Diolah dari berbagai sumber, Senin (27/5/2024), simak sederet faktanya berikut untuk mengenalnya.
Fakta Suku Togutil
1. Suku di Pedalaman Halmahera
Suku Togutil dikenal sebagai komunitas etnis yang mendiami pedalaman hutan Halmahera, Maluku Utara. Pada kehidupannya, suku ini masih jauh dari dunia luar.
Pada penyebutannya, suku Togutil biasa disebut juga sebagai suku Tobelo Dalam. Mereka biasanya bermukim di kawasan hutan Halmahera Timur.
Sebagaimana statusnya, kehidupan masyarakat suku Togutil masih sederhana dan masih jauh dari teknologi. Namun, mereka tetap mempertahankan nilai-nilai tradisionalnya.
2. Hidup Nomaden dan Mengandalkan Hutan
Suku Togutil menggantungkan hidupnya pada hutan. Hal ini membuat mereka memiliki pola hidup nomaden atau berpindah-pindah di pedalaman hutan-hutan Halmahera.
Mengutip jurnal berjudul “Kebiasaan Belajar Anak Dalam Keluarga Suku Togutil Halmahera Timur” karya Wawan Suprianto, dkk dari Universitas Negeri Malang, mata pencaharian suku ini adalah berburu, menangkap ikan, mengumpulkan hasil hutan, serta memanfaatkan sagu sebagai sumber makanan utama.
Apabila persediaan mereka menjadi berkurang, biasanya suku Togutil akan berpindah dari tempat mereka tinggal ke daerah yang baru. Maka tak heran jika kehidupannya selalu berpindah-pindah tempat.
3. Bahasa Suku Togutil
Pada komunikasinya, masyarakat suku Togutil biasa menggunakan bahasa Tobelo. Mereka pun memakai bahasa yang sama dengan penduduk pesisir, orang Tabelo.
4. Kepercayaan dan Tradisi Suku Togutil
Pada kepercayaannya, suku ini percaya keberadaan roh yang menempati seluruh alam lingkungan. Hal ini mengacu pada Jou Ma Dutu, pemilik alam semesta yang biasa disebut juga dengan "o -gokiri- moi" yang berarti jiwa atau nyawa.
Selain itu, masyarakat Togutil juga meyakini roh orang yang sudah meninggal tetap bersemayam di rumah. Roh tadi akan senantiasa mengawasi dan menjaga anak cucunya.
Kemudian, Suku Togutil masih mempertahankan nilai-nilai tradisinya. Misalnya, aturan yang berkaitan dengan pengelolaan hutan.
Bagi mereka, hutan adalah anugerah Tuhan yang harus dijaga. Maka dari itu, suku Togutil sangat memelihara alam terutama hutan dan memanfaatkannya dengan baik dalam kesehariannya.
Bukan sekadar menjadi kebutuhan makanan, hasil-hasil hutan juga digunakan pula sebagai obat-obatan tradisional.
5. Keberadaannya Terancam
Suku Togutil memang masih eksis sampai sekarang. Kendati begitu, keberadaannya yang mendiami hutan Halmahera terancam akibat aktivitas berlebihan dari oknum tak bertanggung jawab terhadap hutan-hutan tempat tinggalnya.
Apabila hutan tempat tinggalnya terus digunduli atau dirusak, suku ini akan terancam keberadaannya. Alasannya tentu karena area tersebut adalah sumber kehidupan mereka.
Itulah sejumlah fakta tentang Suku Togutil yang bisa diketahui.
(shf)