Gelar Diskusi Publik, Unpas dan JSH Mitigasi Ancaman Hoaks di Pilkada Jabar
Kamis, 23 Mei 2024 - 13:03 WIB
BANDUNG - Ilmu Komunikai Fisip Unpas bersama Jabar Saber Hoaks (JSH) menggelar diskusi publik bertema “Bagaimana Kolaborasi Kaum Muda Mengatasi Hoaks Pilkada di Jawa Barat”.
Kegiatan tersebut digelar pada Rabu, 22 Mei 2024 di Aula Siradiredja Fisip Unpas. Diskusi ini diisi oleh narasumber dari beberapa kalangan, di antaranya Dosen Fisip Unpas Dr. Kunkunrat, M. Si, Ketua Jabar Saber Hoaks Alfianto Yustinova S.E, Kaprodi Ilmu Komunikasi Fisip Unpas Vera Hermawan M.I.Kom, dan Founder LPI Dedy Helsyanto.
Founder LPI Dedy Helsyanto mengatakan, saat ini ada dua tantang yang dihadapi generasi muda dalam menangkal berita hoaks. Pertama adalah tantangan struktural. Di mana pemuda jarang dilibatkan oleh pemerintah, media, perusahaan untuk berkolaborasi melawan hoaks.
“Sering kali peran generasi muda masih dikesampingkan, dipandang sebelah mata, padahal mereka punya pemikiran kritis, mereka punya nilai idealis. Dengan modal seperti itu mereka bisa dilibatkan dan dikolaborasi untuk melawan hoaks,” kata Dedy.
Menurut Dedy, tantangan struktural ini butuh niat baik dari berbagai pihak untuk melibatkan pemuda melawan hoaks di media sosial.
Kedua, tantang kultural. Generasi muda ini kurang kesadaran atau kemauan untuk melawan hoaks media sosial. Menurut riset, pemuda itu lebih terteraik dengan konten-konten kesenangan mereka, seperti entertaint, film, olahraga, kesehatan, musik. Tapi untuk konten politik, sosial, mereka kurang aware atau tidak peduli.
Seharusnya, kata Dedy, generasi muda lebih peduli dengan isu-isu politik. Padahal sekarang sudah banyak di medsos konten konten politik yang modelnya sangat muda dan dapat dipahami. Seperti video pendek, isinya lucu, banyak meme.
“Nah, generasi muda ini harus banyak melakukan gerakan seperti itu. Jika ada teman-teman yang sudah berbuat seperti itu bisa menularkan dan mengajak teman lainnya untuk melek politik,” lanjutnya.
Kegiatan tersebut digelar pada Rabu, 22 Mei 2024 di Aula Siradiredja Fisip Unpas. Diskusi ini diisi oleh narasumber dari beberapa kalangan, di antaranya Dosen Fisip Unpas Dr. Kunkunrat, M. Si, Ketua Jabar Saber Hoaks Alfianto Yustinova S.E, Kaprodi Ilmu Komunikasi Fisip Unpas Vera Hermawan M.I.Kom, dan Founder LPI Dedy Helsyanto.
Founder LPI Dedy Helsyanto mengatakan, saat ini ada dua tantang yang dihadapi generasi muda dalam menangkal berita hoaks. Pertama adalah tantangan struktural. Di mana pemuda jarang dilibatkan oleh pemerintah, media, perusahaan untuk berkolaborasi melawan hoaks.
“Sering kali peran generasi muda masih dikesampingkan, dipandang sebelah mata, padahal mereka punya pemikiran kritis, mereka punya nilai idealis. Dengan modal seperti itu mereka bisa dilibatkan dan dikolaborasi untuk melawan hoaks,” kata Dedy.
Menurut Dedy, tantangan struktural ini butuh niat baik dari berbagai pihak untuk melibatkan pemuda melawan hoaks di media sosial.
Kedua, tantang kultural. Generasi muda ini kurang kesadaran atau kemauan untuk melawan hoaks media sosial. Menurut riset, pemuda itu lebih terteraik dengan konten-konten kesenangan mereka, seperti entertaint, film, olahraga, kesehatan, musik. Tapi untuk konten politik, sosial, mereka kurang aware atau tidak peduli.
Seharusnya, kata Dedy, generasi muda lebih peduli dengan isu-isu politik. Padahal sekarang sudah banyak di medsos konten konten politik yang modelnya sangat muda dan dapat dipahami. Seperti video pendek, isinya lucu, banyak meme.
“Nah, generasi muda ini harus banyak melakukan gerakan seperti itu. Jika ada teman-teman yang sudah berbuat seperti itu bisa menularkan dan mengajak teman lainnya untuk melek politik,” lanjutnya.
tulis komentar anda