Sejarah Kerajaan Sunda Galuh, Dua Pecahan Tarumanagara yang Disatukan Mataram Kuno

Rabu, 22 Mei 2024 - 06:12 WIB
Adapun raja-raja Sunda tersebut, di awali Sanjaya, berlanjut ke Tamperan Barmawijaya (732-739), Rakryan Banga (739-766), Rakryan Medang Prabu Hulukujang (766-783), Prabu Gilingwesi (783-795), Pucukbumi Darmeswara (795-819), dan Prabu Gajah Kulon Rakryan Wuwus (819-891).

Selanjutnya, ada Prabu Darmaraksa (891-895), Windusakti Prabu Dewageng (895-913), Rakryan Kemuning Gading Prabu Pucukwesi (913-916), Rakryan Jayagiri Prabu Wanayasa (916-942), Prabu Resi Atmayadarma Hariwangsa (942-954), dan Limbur Kancana (954-964).

Prabu Munding Ganawirya (964-973), Prabu Jayagiri Rakryan Wulung Gadung (973-989), Prabu Brajawisesa (989-1012), Prabu Dewa Sanghyang (1012-1019), Prabu Sanghyang Ageng (1019-1030), Prabu Detya Maharaja Sri Jayabupati (1030-1042), serta raja ke-20 Darmaraja (1042-1065).

Kemudian, Langlangbumi (1065-1155), Rakeyan Jayagiri Prabu Menakluhur (1155-1157), Darmakusuma (1157-1175), Darmasiksa Prabu Sanghyang Wisnu (1175-1297), Ragasuci (1297-1303),Citraganda (1303-1311).

Prabu Linggadewata (1311-1333), Prabu Ajiguna Linggawisesa (1333-1340), Prabu Ragamulya Luhurprabawa (1340-1350).

Selanjutnya Maharaja Linggabuana Wisesa (1350-1357) menjadi raja ke-30, Prabu Bunisora (1357-1371), Prabu Niskala Wastu Kancana (1371-1475), dan terakhir Prabu Susuktunggal (1475-1482).
(ams)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content