Waspada DBD! 819 Orang di Bangka Belitung Terkena Demam Berdarah Dengue, 11 Meninggal Dunia
Senin, 06 Mei 2024 - 13:46 WIB
BANGKA BELITUNG - Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali menjadi ancaman di Bangka Belitung . Sejak Januari hingga Maret 2024, Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat 819 kasus DBD, dengan 11 orang meninggal dunia.
Kepala Seksi P2M Dinas Kesehatan Bangka Belitung, Evalusi menjelaskan jumlah kasus DBD di Bangka Belitung tahun ini tergolong tinggi. "Dari total kasus, 402 kasus terjadi di bulan Januari, 227 di bulan Februari, dan 190 di bulan Maret," ungkapnya.
Kematian akibat DBD paling banyak terjadi di Kabupaten Bangka Selatan dengan 4 orang meninggal, disusul Kota Pangkalpinang 3 orang, Bangka 2 orang, Belitung 1 orang, dan Belitung Timur 1 orang.
"Meskipun jumlah kematian tergolong tinggi, belum ada laporan Kejadian Luar Biasa (KLB) di 7 kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung," ujarnya.
Evalusi menghimbau masyarakat untuk meningkatkan pola hidup bersih dan sehat, berolahraga, istirahat cukup, dan makan makanan bergizi untuk menekan angka kasus DBD.
"Masyarakat juga diimbau untuk mengintensifkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) selama musim pancaroba dari musim hujan ke kemarau," pungkasnya.
Kepala Seksi P2M Dinas Kesehatan Bangka Belitung, Evalusi menjelaskan jumlah kasus DBD di Bangka Belitung tahun ini tergolong tinggi. "Dari total kasus, 402 kasus terjadi di bulan Januari, 227 di bulan Februari, dan 190 di bulan Maret," ungkapnya.
Kematian akibat DBD paling banyak terjadi di Kabupaten Bangka Selatan dengan 4 orang meninggal, disusul Kota Pangkalpinang 3 orang, Bangka 2 orang, Belitung 1 orang, dan Belitung Timur 1 orang.
"Meskipun jumlah kematian tergolong tinggi, belum ada laporan Kejadian Luar Biasa (KLB) di 7 kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung," ujarnya.
Baca Juga
Evalusi menghimbau masyarakat untuk meningkatkan pola hidup bersih dan sehat, berolahraga, istirahat cukup, dan makan makanan bergizi untuk menekan angka kasus DBD.
"Masyarakat juga diimbau untuk mengintensifkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) selama musim pancaroba dari musim hujan ke kemarau," pungkasnya.
(hri)
tulis komentar anda