DPRD Parepare Didorong Lahirkan Perda Elpiji Bersubsidi
Selasa, 18 Agustus 2020 - 15:50 WIB
Dari pantauan pihaknya, kata Syamsul, diduga kelangkaan gas elpiji ini akibat adanya oknum yang menjual ke luar daerah, dan ada juga menjual di atas harga, bahkan dijual hingga Rp25 ribu pertabung. (Baca Juga: DPRD Parepare Gelar Konsultasi Publik 3 Ranperda)
Sekretaris Dinas Perdagangan Parepare, St Rahmah mengatakan, kelangkaan gas elpiji berdasarkan pantauan di lapangan yang dilakukan pihaknya, dipicu sindrom yang disebut panic buying atau membeli barang dalam jumlah banyak oleh oknum tertentu akibat panik pada momen tertentu.
"Terjadi panic buying pada momen hari-hari besar, juga disebabkan hajatan. Untuk pelaksanaan akiqah misalnya, butuh 15 tabung, nikah 25 tabung. Jika terjadi musim kemarau, terjadi pendistribusian untuk irigasi dan peternakan," jabar St Rahmah.
Pihaknya, kata Rahmah, akan melakukan pengawasan ketat bersama stakeholder untuk menghindari kelangkaan gas elpiji.
"Kami juga telah melakukan operasi pasar gas elpiji 2.220 di permukiman padat penduduk," katanya.
Sekretaris Dinas Perdagangan Parepare, St Rahmah mengatakan, kelangkaan gas elpiji berdasarkan pantauan di lapangan yang dilakukan pihaknya, dipicu sindrom yang disebut panic buying atau membeli barang dalam jumlah banyak oleh oknum tertentu akibat panik pada momen tertentu.
"Terjadi panic buying pada momen hari-hari besar, juga disebabkan hajatan. Untuk pelaksanaan akiqah misalnya, butuh 15 tabung, nikah 25 tabung. Jika terjadi musim kemarau, terjadi pendistribusian untuk irigasi dan peternakan," jabar St Rahmah.
Pihaknya, kata Rahmah, akan melakukan pengawasan ketat bersama stakeholder untuk menghindari kelangkaan gas elpiji.
"Kami juga telah melakukan operasi pasar gas elpiji 2.220 di permukiman padat penduduk," katanya.
(agn)
tulis komentar anda