Siaga! Gunung Semeru 16 Kali Letusan Erupsi dan Muncul Getaran Banjir Lahar

Rabu, 24 April 2024 - 18:23 WIB
Petugas juga mencatat sepanjang Rabu dini hari hingga pagi tadi, setidaknya ada 1 kali gempa hembusan dengan amplitudo 4 mm, dan lama gempa 41 detik, serta tiga kali gempa vulkanik dalam, dengan amplitudo 14-16 mm, S-P 1.52-3.05 detik dan lama gempa 10-14 detik.

"Sedangkan berdasarkan laporan pengamatan Gunung Semeru pukul 06.00 - 12.00 WIB terjadi satu kali gempa harmonik, dengan amplitudo 8 mm, dan lama gempa 166 detik," tutur Sigit kembali.

"Kemudian terjadi dua kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 24-32 mm, S-P 13-18 detik dan lama gempa 41-82 detik. Kesimpulannya status Gunung Semeru di level III (siaga)," tambahnya.

Pos PGA juga sempat mencatat aktivitas getaran dari banjir lahar dingin dari Gunung Semeru.

Getaran banjir ini dimulai sejak sekitar pukul 12.40 WIB, dengan amplitudo maksimal 10 mm, kemudian disusul pukul 12.46 dengan amplitudo maksimal 15 mm, hingga terakhir getaran banjir terekam pukul 14.01 WIB.

"Kami imbau masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi)," ucapnya.

Di luar jarak tersebut, ia meminta masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai atau sempadan sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas, dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.

"Masyarakat diminta tidak beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar," jelasnya.

Pihaknya juga meminta mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.

"Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan," pungkasnya.

Sebagai informasi, Gunung Semeru merupakan gunung yang memiliki ketinggian 3.676 Mdpl. Lokasinya berada di antara Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, yang menjadi satu lokasi kawasan dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).

Gunung Semeru sempat diguyur hujan deras selama lebih dari satu jam hingga berdampak banjir bandang lahar dingin, pada Kamis malam (18/4/2024).

Akibatnya dua warga yang merupakan pasangan suami istri (Pasutri) ditemukan tewas terbawa arus sungai di Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.

Sedangkan ada sekitar 200 orang yang disebut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang mengungsi secara mandiri ke rumah sanak saudara, keluarga, dan tetangga.

Mereka yang mengungsi merupakan warga yang berada di bantaran sungai yang dialiri lahar dingin Gunung Semeru.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More