Cak Kartolo: Masyarakat Butuh Hiburan, Ludruk Bisa di Alun-alun Surabaya
Senin, 17 Agustus 2020 - 21:01 WIB
SURABAYA - Seniman legendaris Kota Pahlawan Cak Kartolo merasa lega ada lun-alun kota yang bisa dipakai untuk kegiatan kesenian.
Kegembiraan itu disampaikan Cak Kartolo di sela-sela peresmian plaza atas Alun-alun Surabaya yang berada di Kompleks Balai Pemuda, Jalan Gubernur Suryo, Senin (17/8/2020).
Kompleks Alun-alun Surabaya yang bisa dinikmati warga difungsikan sebagai wadah kegiatan para penggiat seni dan budaya di Kota Pahlawan. Cak Kartolo datang bersama seniman lainnya seperti Ning Kastini, Cak Lupus Arboyo dan Cak Suro.
(Baca juga: Putra-putri Bawean Kibarkan Bendera Raksasa di Tebing Karst Gunung Batu )
Cak Kartolo menuturkan, para seniman mendukung dan mengapresiasi adanya ruang kesenian baru di Kota Surabaya. Apalagi, dia menilai, bahwa masyarakat juga butuh hiburan kesenian rakyat seperti ludruk, maupun srimulat seperti zaman dahulu kala.
“Saya setuju karena sekarang masyarakat ingin hiburan, harus diteruskan seperti di THR (Taman Hiburan Rakyat) zaman dahulu, kalau ada ketoprak, ludruk, wayang, ya senang,” kata Cak Kartolo.
(Baca juga: Perlintasan Terlambat Ditutup, 3 Penumpang Minibus Tewas Disambar KA )
Meski konsep bangunan Alun-alun Surabaya ini terbuka, lanjutnya, dirinya meyakini bahwa hal tersebut tidak menjadi masalah. Sebab, di manapun tempatnya, setiap pelaku seni harus dapat menjiwai pada setiap penampilannya.
“Di sini (Alun-alun Surabaya) terbuka tidak apa-apa, yang penting pemainnya bisa menjiwai, mewakili cerita itu,” jelasnya.
Kegembiraan itu disampaikan Cak Kartolo di sela-sela peresmian plaza atas Alun-alun Surabaya yang berada di Kompleks Balai Pemuda, Jalan Gubernur Suryo, Senin (17/8/2020).
Kompleks Alun-alun Surabaya yang bisa dinikmati warga difungsikan sebagai wadah kegiatan para penggiat seni dan budaya di Kota Pahlawan. Cak Kartolo datang bersama seniman lainnya seperti Ning Kastini, Cak Lupus Arboyo dan Cak Suro.
(Baca juga: Putra-putri Bawean Kibarkan Bendera Raksasa di Tebing Karst Gunung Batu )
Cak Kartolo menuturkan, para seniman mendukung dan mengapresiasi adanya ruang kesenian baru di Kota Surabaya. Apalagi, dia menilai, bahwa masyarakat juga butuh hiburan kesenian rakyat seperti ludruk, maupun srimulat seperti zaman dahulu kala.
“Saya setuju karena sekarang masyarakat ingin hiburan, harus diteruskan seperti di THR (Taman Hiburan Rakyat) zaman dahulu, kalau ada ketoprak, ludruk, wayang, ya senang,” kata Cak Kartolo.
(Baca juga: Perlintasan Terlambat Ditutup, 3 Penumpang Minibus Tewas Disambar KA )
Meski konsep bangunan Alun-alun Surabaya ini terbuka, lanjutnya, dirinya meyakini bahwa hal tersebut tidak menjadi masalah. Sebab, di manapun tempatnya, setiap pelaku seni harus dapat menjiwai pada setiap penampilannya.
“Di sini (Alun-alun Surabaya) terbuka tidak apa-apa, yang penting pemainnya bisa menjiwai, mewakili cerita itu,” jelasnya.
tulis komentar anda