1.346 CPNS Pemkot Siap Ikut SKB, 44 Peserta Ujian di Luar Makassar

Sabtu, 15 Agustus 2020 - 08:35 WIB
Pendaftaran ulang seleksi kompetensi bidang (SKB) calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2019 lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar telah berakhir. Foto : SINDOnews/Ilustrasi
MAKASSAR - Pendaftaran ulang seleksi kompetensi bidang (SKB) calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2019 lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar telah berakhir. Saat ini peserta tinggal menunggu jadwal seleksi dari pemerintah pusat. Baca : Ratusan Ribu Peserta CPNS Sudah Pilih Lokasi Ujian SKB



Kepala Bidang Perencanaan dan Informasi Kepegawaian BKPSDM Pemkot Makassar , Kadir Masri mengatakan dari 1.346 peserta yang mendaftar ulang hanya ada 44 peserta yang memilih ujian didomisili masing-masing. "Daftar ulang itu ada 1.346 pesert, tapi yang pilih lokasi ujian di Makassar itu hanya 1.302 pessrta. Lebihnya di luar Makassar," kata Kadir, kemarin.

Peserta yang mengikuti ujian di Makassar terpusat di Universitas Hasanuddin dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Meski begitu ia belum bisa menerangkan secara jelas terkait skema pelaksanaan SKB. Pihaknya masih menunggu jadwal resmi dari Badan Kepegawaian Negara (BKN).

"Belum ada jadwalnya, kita masih menunggu. Tapi kita estimasi mungkin dua atau tiga hari tes supaya yang datang tidak langsung banyak," paparnya. Baca Juga : 24 Peserta SKB CPNS Pilih Lokasi Ujian di Luar Sulsel



Terpisah Plt Kepala BKPSDM Pemkot Makassar , Basri Rahman mengaku belum ada jadwal resmi soal pelaksanaan SKB. Sementara ini, pemkot masih mengacu pada jadwal pusat yakni 1 September sampai 12 Oktober 2020. "Kita masih tunggu jadwal resmi dari panselnas, yang jelas antara jadwal yang sudah ditentukan sama pusat," ungkapnya.

Basri menyebutkan tidak ada penambahan lokasi ujian. Pelaksanaan ujian SKB masih terpusat di Universitas Hasanuddin Makassar. Baca Lagi : Pemkot Diminta Tidak Pasif Perjuangkan Nasib Lulusan PPPK

Ia menganggap kapasitas ruang ujian di kampus merah itu cukup memadai untuk menampung seluruh peserta dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Apalagi, menurut dia, tahapan tes yang sudah dijalankan sebelumnya membuat ia tidak perlu bekerja ekstra untuk melakukan persiapan. Terutama soal jaringan. "Kita perketat diprotokol kesehatan, jelasnya physical distancing wajib. Nanti kita gladi, sekaligus menyesuaikan berapa orang tiap sift," paparnya.
(sri)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More