Pilu Hati Petani Grobogan Gegara Harga Gabah Anjlok saat Beras Melambung
Jum'at, 01 Maret 2024 - 20:28 WIB
Sementara itu, Kiswanto pemborong gabah di Kabupaten Grobogan mengaku harga terendah gabah berada di titik Rp6.000-an. Itu pun, jika dilakukan dengan menggunakan mesin perontok gabah roda tiga yang dikenal sebutan mesin dos.
Sementara untuk harga gabah menggunakan combine yang otomatis dari memotong pohon, merontokkan padi, memisahkan gabah dan damen hingga mencacah damen. Sehingga, hasil panen pun diklaim lebih cepat, bersih, murah, efektif dan hasil itu dirasa memudahkan perawatan gabah saat dijemur.
"Kalau awal Februari lalu harga gabah mencapai Rp8 ribuan. Sekarang pakai mesin combine hanya Rp7 ribuan per kg atau pakai mesin dos roda tiga seharga Rp6 ribuan saja," ujar Kiswanto kepada MNC Portal Indonesia.
Lebih lanjut Kiswanto menjelaskan, saat ini harga gabah turun tak sebanding harga beras yang mencapai Rp12 ribuan lantaran gabah kotor, rusak dan kadar air tak sesuai standar harga pasaran.
Sehingga, petani pun mau tidak mau harus menjual gabahnya ketimbang dibiarkan kemakan burung atau bahkan kena banjir. Malahan, ada sejumlah petani mengejar para pemborong dengan harga berapapun lantaran takut terkena banjir susulan.
"Kami memang membeli semua jenis gabah. Rata-rata Kabupaten Grobogan menanam padi jenis medium dan hampir 75% gabah dijual ke Jawa Barat. Meski wilayah Jabar juga panen raya gabah dari Grobogan punya bisa terserap banyak," lanjut Kiswanto.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Grobogan, Sunanto menjelaskan bahwa harga gabah di Kabupaten Grobogan menjelang panen raya cukup tinggi. Namun, seiring adanya panen raya di Kabupaten Grobogan dan panen raya di daerah lain, harga gabah pun turut turun.
"Harga gabah saat ini cukup tinggi karena tembus Rp8 ribu. Harga lapangan untuk petani dan pemborong semua ada kesepakatan lapangan," katanya saat dihubungi MNC Portal Indonesia.
Sementara itu, untuk Kabupaten Grobogan pada bulan Maret sampai April merupakan masa panen raya. Hampir semua petani memanen secara serentak sehingga harga gabah pun juga akan terpengaruh dan kembali lagi ke harga pasar sesuai kesepakatan antara penjual dan pembeli.
Tak hanya itu, surplus beras di Kabupaten Grobogan yang mencapai 300 ton lebih pertahun, membuat pemborong gabah menjual ke luar daerah seperti ke Jawa Barat.
Sementara untuk harga gabah menggunakan combine yang otomatis dari memotong pohon, merontokkan padi, memisahkan gabah dan damen hingga mencacah damen. Sehingga, hasil panen pun diklaim lebih cepat, bersih, murah, efektif dan hasil itu dirasa memudahkan perawatan gabah saat dijemur.
"Kalau awal Februari lalu harga gabah mencapai Rp8 ribuan. Sekarang pakai mesin combine hanya Rp7 ribuan per kg atau pakai mesin dos roda tiga seharga Rp6 ribuan saja," ujar Kiswanto kepada MNC Portal Indonesia.
Lebih lanjut Kiswanto menjelaskan, saat ini harga gabah turun tak sebanding harga beras yang mencapai Rp12 ribuan lantaran gabah kotor, rusak dan kadar air tak sesuai standar harga pasaran.
Sehingga, petani pun mau tidak mau harus menjual gabahnya ketimbang dibiarkan kemakan burung atau bahkan kena banjir. Malahan, ada sejumlah petani mengejar para pemborong dengan harga berapapun lantaran takut terkena banjir susulan.
"Kami memang membeli semua jenis gabah. Rata-rata Kabupaten Grobogan menanam padi jenis medium dan hampir 75% gabah dijual ke Jawa Barat. Meski wilayah Jabar juga panen raya gabah dari Grobogan punya bisa terserap banyak," lanjut Kiswanto.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Grobogan, Sunanto menjelaskan bahwa harga gabah di Kabupaten Grobogan menjelang panen raya cukup tinggi. Namun, seiring adanya panen raya di Kabupaten Grobogan dan panen raya di daerah lain, harga gabah pun turut turun.
"Harga gabah saat ini cukup tinggi karena tembus Rp8 ribu. Harga lapangan untuk petani dan pemborong semua ada kesepakatan lapangan," katanya saat dihubungi MNC Portal Indonesia.
Sementara itu, untuk Kabupaten Grobogan pada bulan Maret sampai April merupakan masa panen raya. Hampir semua petani memanen secara serentak sehingga harga gabah pun juga akan terpengaruh dan kembali lagi ke harga pasar sesuai kesepakatan antara penjual dan pembeli.
Tak hanya itu, surplus beras di Kabupaten Grobogan yang mencapai 300 ton lebih pertahun, membuat pemborong gabah menjual ke luar daerah seperti ke Jawa Barat.
tulis komentar anda