Gawat, 443 Warga Satu Desa di Bali Reaktif COVID-19
Kamis, 30 April 2020 - 21:45 WIB
DENPASAR - Kabar mengkhawatirkan terkait penyebaran virus corona datang dari Bali. Hal itu menyusul adanya 443 warga satu desa di Bangli yang dinyatakan reaktif COVID-19, Kamis (30/4/2020).
Temuan itu muncul dari hasil rapid test massal kepada warga Desa Abuan, Bangli. "Dari 1.210 rapid test, hasilnya 443 reaktif," kata Ketua Gugus Tugas Penanggulangan COVID-19 Bali Dewa Made Indra.
Dia menjelaskan, rapid test digelar di tiga banjar atau dusun di Desa Abuan. Kasus terbanyak ditemukan di Banjar Serokadan, di mana dari 348 rapid test, sebanyak 335 dinyatakan reaktif. (Baca juga: Makin Meluas, Ngawi Jadi Zona Merah COVID-19)
Jumlah itu diperkirakan akan bertambah mengingat rapid test baru dilakukan untuk separuh warga desa dari total jumlah 2.300 warga.
Rapid test massal digelar menyusul temuan kasus positif COVID-19 untuk delapan orang yang merupakan satu keluarga di desa itu. Penyebabnya yaitu adanya seorang pekerja migran yang pulang dan tidak disiplin menjalani karantina.
Menurut Indra, hasil rapid test akan ditindaklanjuti dengan pengambilan swab. "Tes swab nanti menjadi hasil akhir," tandasnya.
Untuk mencegah penyebaran, Indra mengatakan akan menutup total Desa Abuan. "Tidak ada yang boleh keluar masuk satu pun," pungkasnya.
Temuan itu muncul dari hasil rapid test massal kepada warga Desa Abuan, Bangli. "Dari 1.210 rapid test, hasilnya 443 reaktif," kata Ketua Gugus Tugas Penanggulangan COVID-19 Bali Dewa Made Indra.
Dia menjelaskan, rapid test digelar di tiga banjar atau dusun di Desa Abuan. Kasus terbanyak ditemukan di Banjar Serokadan, di mana dari 348 rapid test, sebanyak 335 dinyatakan reaktif. (Baca juga: Makin Meluas, Ngawi Jadi Zona Merah COVID-19)
Jumlah itu diperkirakan akan bertambah mengingat rapid test baru dilakukan untuk separuh warga desa dari total jumlah 2.300 warga.
Rapid test massal digelar menyusul temuan kasus positif COVID-19 untuk delapan orang yang merupakan satu keluarga di desa itu. Penyebabnya yaitu adanya seorang pekerja migran yang pulang dan tidak disiplin menjalani karantina.
Menurut Indra, hasil rapid test akan ditindaklanjuti dengan pengambilan swab. "Tes swab nanti menjadi hasil akhir," tandasnya.
Untuk mencegah penyebaran, Indra mengatakan akan menutup total Desa Abuan. "Tidak ada yang boleh keluar masuk satu pun," pungkasnya.
(nbs)
tulis komentar anda