Universitas Brawijaya Minta Pemerintah Tegakkan Etika Berpolitik dan Demokrasi
Selasa, 06 Februari 2024 - 12:58 WIB
”Ini merupakan momentum yang tepat untuk melakukan koreksi total dalam rangka kembali mewujudkan semangat reformasi penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme, menegakkan hukum tanpa pandang bulu,” sambungnya.
Guru besar mitigasi bencana ini menjelaskan, perguruan tinggi kampus sebagai sumber mata air kebenaran mengimbau, agar demokrasi dan nilai luhur Pancasila, tetap menjadi landasan politik berbangsa dan negara.
Universitas Brawijaya sebagai perguruan tinggi yang berkomitmen menjunjung nilai perjuangan, persatuan dan etika luhur, meminta semua pihak untuk menjaga pesta demokrasi yang berkeadilan, berbudaya dan menjunjung nilai Brawijaya dan Pancasila.
Sebagai informasi, seruan pernyataan mengecam hilangnya etika berdemokrasi dan penegakan hukum terus berlanjut. Di Malang sejumlah kampus sudah menyatakan sikap mengecam sikap Presiden Joko Widodo yang disebut kehilangan etika moral pada demokrasi.
Tercatat beberapa akademisi kampus seperti Universitas Islam Malang (Unisma), Universitas Negeri Malang (UM), dan akademisi lintas kampus baik dari Universitas Widyagama, Universitas Merdeka, Universitas Kanjuruhan, Universitas Gajayana, yang menyuarakan sikap kritikan.
Guru besar mitigasi bencana ini menjelaskan, perguruan tinggi kampus sebagai sumber mata air kebenaran mengimbau, agar demokrasi dan nilai luhur Pancasila, tetap menjadi landasan politik berbangsa dan negara.
Universitas Brawijaya sebagai perguruan tinggi yang berkomitmen menjunjung nilai perjuangan, persatuan dan etika luhur, meminta semua pihak untuk menjaga pesta demokrasi yang berkeadilan, berbudaya dan menjunjung nilai Brawijaya dan Pancasila.
Sebagai informasi, seruan pernyataan mengecam hilangnya etika berdemokrasi dan penegakan hukum terus berlanjut. Di Malang sejumlah kampus sudah menyatakan sikap mengecam sikap Presiden Joko Widodo yang disebut kehilangan etika moral pada demokrasi.
Tercatat beberapa akademisi kampus seperti Universitas Islam Malang (Unisma), Universitas Negeri Malang (UM), dan akademisi lintas kampus baik dari Universitas Widyagama, Universitas Merdeka, Universitas Kanjuruhan, Universitas Gajayana, yang menyuarakan sikap kritikan.
(ams)
tulis komentar anda