Jelang Pemilu 2024, Kepala BNPT: Jaga Persatuan, Jangan Sampai Ada Disintegrasi
Senin, 29 Januari 2024 - 09:05 WIB
MEDAN - Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang digelar pada 14 Februari mendatang tinggal menghitung hari. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) berkomitmen turut serta menciptakan Pemilu yang aman dan damai.
Hal itu disampaikan Kepala BNPT Komjen Pol Mohammed Rycko Amelza Dahniel saat silaturahmi bersama Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) dan Duta Damai Sumatera Utara (Sumut) di Hotel JW Marriot Medan.
"Tugas kita adalah menjaga persatuan, jangan sampai ada disintegrasi," kata Rycko, dikutip Senin (29/1/2024)
Kepala BNPT berpesan agar pilihan yang berbeda tidak menjadi alasan untuk terpecah apalagi menjadi dasar untuk menggunakan kekerasan.
"Silahkan pilihan berbeda, tapi tetap jaga kedamaian hindari kekerasan," tambahnya.
Dalam menghadapi Pemilu yang bisa berefek polarisasi kepada masyarakat, lanjut dia, peran BNPT, FKPT, dan Duta Damai adalah menjaga perdamaian dan persatuan dan melawan segala bentuk yang menjurus perpecahan dan menghancurkan.
“Dalam berbangsa dan bernegara kita harus terus menebarkan perdamaian kepada anak bangsa dengan membangun toleransi dan menghormati juga memahami ideologi kebangsaan Indonesia yaitu Pancasila,” jelas mantan Kapolda Sumut ini.
Hal itu disampaikan Kepala BNPT Komjen Pol Mohammed Rycko Amelza Dahniel saat silaturahmi bersama Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) dan Duta Damai Sumatera Utara (Sumut) di Hotel JW Marriot Medan.
"Tugas kita adalah menjaga persatuan, jangan sampai ada disintegrasi," kata Rycko, dikutip Senin (29/1/2024)
Kepala BNPT berpesan agar pilihan yang berbeda tidak menjadi alasan untuk terpecah apalagi menjadi dasar untuk menggunakan kekerasan.
"Silahkan pilihan berbeda, tapi tetap jaga kedamaian hindari kekerasan," tambahnya.
Dalam menghadapi Pemilu yang bisa berefek polarisasi kepada masyarakat, lanjut dia, peran BNPT, FKPT, dan Duta Damai adalah menjaga perdamaian dan persatuan dan melawan segala bentuk yang menjurus perpecahan dan menghancurkan.
“Dalam berbangsa dan bernegara kita harus terus menebarkan perdamaian kepada anak bangsa dengan membangun toleransi dan menghormati juga memahami ideologi kebangsaan Indonesia yaitu Pancasila,” jelas mantan Kapolda Sumut ini.
tulis komentar anda